sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ada kandungan babi pada AstraZeneca, Netty: Bisa turunkan keyakinan rakyat

Pemerintah perlu meyakinkan keamanan vaksin AstraZeneca pada masyarakat.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Selasa, 23 Mar 2021 09:42 WIB
Ada kandungan babi pada AstraZeneca, Netty: Bisa turunkan keyakinan rakyat

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengaku, khawatir adanya temuan kandungan tripsin babi pada vaksin AstraZeneca berdampak pada turunnya kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi. Menurutnya, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak akan mempengaruhi keyakinan masyarakat.

"Sebelum adanya temuan ini, sudah banyak masyarakat yang tidak percaya dengan vaksin. Pernyataan MUI bahwa vaksin AstraZeneca tetap dapat digunakan meski mengandung babi, tetap saja akan mempengaruhi kepercayaan sebagian besar masyarakat," ujar Netty dalam keterangannya yang diterima Alinea, Selasa (23/3).

Di samping itu, Netty merasa, pemerintah perlu meyakinkan keamanan vaksin AstraZeneca pada masyarakat. Pasalnya, terdapat beberapa negara yang telah menunda penggunaan vaksin tersebut lantaran khawatir adanya dugaan soal keamanan dan efek samping yang ditimbulkan.

"Ini juga akan jadi PR besar bagi pemerintah untuk meyakinkan masyarakat agar bisa percaya dan mau divaksinasi. Sangat penting bagi pemerintah untuk mengedepankan transparansi agar masyarakat bisa benar-benar percaya," terangnya.

Sponsored

Kendati demikian, politikus PKS ini meminta, pemerintah dapat menggencarkan kembali edukasi masyarakat. Dia menyarankan, agar cara persuasif dikedepankan dalam edukasi publik.

"Pemerintah harus terus menggalakkan edukasi di tengah masyarakat. Pemerintah memiliki tugas untuk menangkis segala informasi yang tidak akurat dengan data dan penjelasan yang lengkap. Cara-cara persuasi juga harus dikedepankan agar masyarakat bersedia divaksinasi tanpa ada paksaan," tandasnya.

Sebagai informasi, MUI sebelumnya telah menyebut vaksin AstraZeneca menagndung tripsin babi. Meski demikian, MUI tetap membolehkan penggunaan vaksin Astrazeneca lantaran faktor kedaruratan.

Berita Lainnya
×
tekid