sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ada potensi gelombang 3, KSP: Jangan terlena

"Pemerintah tidak ingin menakut-nakuti, tapi meningkatkan kewaspadaan."

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Sabtu, 11 Des 2021 20:22 WIB
Ada potensi gelombang 3, KSP: Jangan terlena

Masyarakat diminta tidak terlena dengan terkendalinya penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Pangkalnya, ada potensi gelombang ketiga terjadi di Indonesia, terutama jelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) 2022.

"Pemerintah tidak ingin menakut-nakuti, tapi meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah mempelajari kasus yang telah ada dari berbagai negara lain yang terkena lebih dahulu dan kita tidak ingin kondisi pontang-panting terjadi lagi di Indonesia," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Abraham Wirotomo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/12).

Dalam acara KSP Mendengar di Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), dia sempat bertemu 68 perwakilan organisasi masyarakat (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), dan organisasi keagamaan. Pada kesempat itu, Abraham mendorong peningkatan kembali kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk menangkal gelombang ketiga.

"Kami hadir di sini untuk mendengar masukan dari masyarakat. Sebagaimana disampaikan Presiden, pandangan masyarakat harus didengarkan karena Indonesia tidak mungkin bisa berhasil melawan pandemi tanpa dukungan masyarakat," tuturnya.

Sponsored

Dirinya menerangkan, KSP mengadakan kegiatan ke daerah-daerah dalam menjalankan fungsinya untuk pengelolaan strategi komunikasi politik dan diseminasi informasi, termasuk penyampaian analisis data dan informasi strategis guna mendukung proses pengambilan keputusan.

Kegiatan KSP Mendengar kali ini diadakan untuk menampung aspirasi masyarakat Salatiga, daerah yang menjadi contoh pengendalian "gas dan rem" Covid-19. Namun, sempat diguncang penemuan klaster di salah satu sekolah dasar (SD) dengan belasan guru dan pelajar dinyatakan terpapar, pekan lalu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga pun memutuskan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Berita Lainnya
×
tekid