sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Airlangga bocorkan pimpinan MPR paket pemerintah

Airlangga ingin paket pimpinan MPR disesuaikan dengan komposisi koalisi di Kabinet Indonesia Kerja di pemerintahan.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 17 Jul 2019 13:35 WIB
Airlangga bocorkan pimpinan MPR paket pemerintah

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi kode ihwal pimpinan MPR yang layak diajukan partai-partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Airlangga ingin paket pimpinan MPR disesuaikan dengan komposisi koalisi di Kabinet Indonesia Kerja di pemerintahan.

"Di parlemen kan posisi berdasar kursi. Kalau di MPR terkait dengan paket, dan tentu paket koalisi pemerintah ini kan terdiri dari beberapa partai. Nah itu proporsional di sana saja," kata Airlangga di DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7).

Airlangga menyarankan agar partai pendukung pemerintah membentuk paket sendiri untuk pimpinan MPR. Menurutnya hal ini agar sejalan dengan format di kabinet.

"Artinya koalisi kerja akan ada paket, nah kita mengurus paket itu," kata Menteri Perindustrian itu.

Airlangga masih enggan membocorkan siapa sosok yang bakal duduk di pimpinan MPR. Ia hanya memberi kode dan teka-teki menjawab pertanyaan tersebut. "Tahukan kemarin ketua umum partai ada yang  ulang tahun," kata Airlangga.

Ketua umum partai yang berulang tahun kemarin adalah Surya Paloh. Pada 16 Juli 2019, Ketua Umum Partai NasDem itu berulang tahun ke-68. 

Namun Surya Paloh bukan anggota parlemen. NasDem juga tak mengincar kursi pimpinan MPR. Karena itu, kode dari Airlangga tidak tepat disematkan kepada Chairman Media Group itu.

Surya Paloh mengatakan, NasDem harus tahu diri karena bukan parpol pemenang di Pileg 2019. Paloh mengatakan pihaknya bersedia membuka diskusi mengenai siapa yang layak menempati posisi tersebut.

Sponsored

"NasDem itu harus tahu diri dia. Jangan sudah tahu bukan parpol pemenang, bukan juga pemenang kedua, masih juga kepengen ketua," kata Paloh di Kampus Akademi Bela Negara Partai NasDem di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (16/7).

Mengacu pada penetapan perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemenang pertama dan kedua di Pileg 2019 adalah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. PDI Perjuangan memperoleh 27.053.961 atau 19,33% suara, sedangkan Gerindra meraup 17.594.839 atau 12,57%.

Akan tetapi, apabila perolehan suara dikonversi menjadi kursi di legislatif, posisi Gerindra tergeser oleh Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin itu meraup 17.229.789 atau 12,31% suara.

Karena Gerindra tidak berada dalam koalisi KIK, dalam peringkat perolehan suara dan kursi posisinya digantikan oleh Golkar. Dari sejumlah partai koalisi KIK, PKB adalah yang paling ngotot mengincar jabatan ketua MPR. Perolehan suara partai yang dikomandani Muhaimin Iskandar itu sebesar 13.570.097 suara atau 9,69%.

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid