sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AJI kecam kekerasan terhadap jurnalis

Per akhir 2018, ada 64 kasus kekerasan terhadap jurnalis.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Rabu, 01 Mei 2019 13:30 WIB
AJI kecam kekerasan terhadap jurnalis

Dalam peringatan Hari Buruh Internasional, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Aloysius Kurniawan mengatakan, AJI menuntut beberapa isu terkait jurnalis. Terutama menyoal kekerasan yang kerap dialami para jurnalis.

"Berdasarkan catatan kami, setidaknya ada 64 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Hal tersebut meliputi pengusiran, kekerasan fisik, hingga pemidanaan terkait karya jurnalistik," kata Aloysius dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional di Jakarta, Rabu (1/5).

Jumlah tersebut dihitung per akhir 2018. Menurut Aloysius, jumlah itu mencerminkan kinerja para jurnalis masih diremehkan. Keberadaan jurnalis masih dianggap sebagai ancaman beberapa pihak, sehingga dan menjadikan jurnalis sebagai musuh yang harus "dibunuh".

Aloysius mengatakan, dewasa ini bahkan muncul tren kekerasan baru yang cukup mengkhawatirkan bagi para jurnalis, yakni pelacakan dan pembongkaran identitas untuk disebarluaskan di media sosial dengan tujuan negatif.

"Terkait hal ini, AJI mengkategorikan sebagai doxing atau persekusi daring. Kasus ini biasanya bermuara pada kasus persekusi," katanya.

Selain persoalan kekerasan, menurutnya, turbulensi industri media menjadi hal yang tak kalah serius. Untuk urusan ini, AJI melihat sudah mulai tampak beberapa tahun terakhir. Akan tetapi tidak pernah dianggap serius oleh beberapa perusahaan media.

Dalam aksi ini, para jurnalis berkumpul di kantor Dewan Pers sejak pukul 08.00 WIB. Lalu, mereka melakukan long march menuju Istana Negara.

Ratusan massa yang ini mengenakan pakaian hitam melintasi Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat. Beberapa atribut terpampang, seperti topeng, poster, dan spanduk bertuliskan "Stop Kekerasan Terhadap Jurnalis".

Sponsored

Selain AJI, sejumlah organisasi, seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Forum Alumni, Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI), Federasi Serikat Pekerja Media (FSPM) Independen, Serikat Pekerja Lintas Media Jakarta, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Ekonomi, LPM Gerakan Mahasiswa Almamater Pancasila (GEMA ALPAS), dan UKM Jurnalistik Media Komunikasi Nusantara (MATA) juga bergabung.

Berita Lainnya
×
tekid