sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akankah nasib buruh migran dibahas dalam debat capres?

Debat kandidat calon presiden yang akan digelar pada akhir pekan ini diharapkan membahas nasib buruh migran Indonesia.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Jumat, 29 Mar 2019 03:16 WIB
Akankah nasib buruh migran dibahas dalam debat capres?

Debat kandidat calon presiden yang akan digelar pada akhir pekan ini diharapkan membahas nasib buruh migran Indonesia.

Direktur Ekstekutif Migrant Care Wahyu Susilo berharap, persoalan buruh migran dibahas dalam debat sesi keempat Sabtu (30/3) nanti. Sebab, isu buruh migran masih termasuk ke dalam isu hubungan internasional, yang merupakan salah satu tema besar dalam debat keempat.

Wahyu mengatakan, kedua capres harus menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan kasus buruh migran, terutama yang berkaitan dengan advokasi hukuman mati. Pada debat sebelumnya, isu ini belum diulas secara jelas di dalam tema ketenagakerjaan.

"Kita mendorong persoalan pekerja migran itu menjadi salah satu materi debat prioritas di debat besok. Kita ingin melihat solusi konkret dan terukur dari 01 dan 02 berkaitan dengan perlindungan warga negara dan kemudian yang paling krusial soal advokasi hukuman mati," katanya saat ditemui Alinea.id di Cilandak, Jakarta Selatan, (27/3).

Selain itu, Wahyu juga berharap debat selanjutnya bisa menyinggung soal upaya perlindungan bagi para buruh migran yang terancam dijatuhi  hukuman mati, yang kebanyakan ada di Arab Saudi. "Paling banyak itu di Timur Tengah di Arab Saudi, yang terkahir itu Turi Tursilawati dan masih ada 100-an lagi yang terancam," katanya.

Ia pun meminta agar kedua kubu menunjukkan niatnya untuk melakukan investigasi mendalam, mengenai sebab-musabab masih banyak buruh migran yang tewas di tempatnya bekerja, yang rata-rata berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). "Yang menjadi pertanyaan adalah jumlah WNI yang kembali dalam keadaan wafat terus meningkat di NTT. Pemerintah harusnya bisa membuat investigasi penyebab dari hal itu," kata dia.

Selain persoalan hukuman mati, Wahyu juga meminta agar persoalan perdagangan manusia turut dibahas dalam debat, lantaran angkanya kini masih terbilang tinggi. "Angka kasus human trafficking itu sekarang meninggi, paling parah di Timur Tengah, sebabnya karena disana ada moratorium tanpa ada pengawasan. Jadi mereka dilarang ke sana, tapi mereka nekat masuk ke sana lewat jalur tak resmi jadinya ilegal mereka, di Malaysia juga seperti itu," ucapnya.

Perlu diketahui, debat keempat nanti akan mempertemukan kedua capres, untuk diuji komitmennya berkaitan dengan tema Pemerintahan, Ideologi, Pertahanan-Keamanan dan Hubungan Luar Negeri. Debat akan diselenggarakan pada Sabtu (30/3) di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid