sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akibat banjir, petani jeruk di Kalsel rugi Rp2 triliun

Hendra Fatika meminta Pemprov Kalsel mempercepat penyaluran bantuan bibit tanaman jeruk kepada petani.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 28 Okt 2021 17:42 WIB
Akibat banjir, petani jeruk di Kalsel rugi Rp2 triliun

Petani jeruk di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami kerugian setelah bencana banjir pada awal tahun 2021. Banjir tersebut, sebabkan rusaknya lahan budidaya tanaman jeruk seluas 10.000 hektar. 

Petani kesulitan mendapatkan pupuk, kapur, dan obat untuk budidaya tanaman jeruk. Selain itu, juga ada masalah keterbatasan pintu penyaluran dan pemasaran jeruk, hingga rendahnya harga jual dari petani.

Anggota Ombudsman Republik Indonesia Yeka Hendra Fatika meminta Pemprov Kalsel mempercepat penyaluran bantuan bibit tanaman jeruk kepada petani yang mengalami kerugian pascabanjir. 

Sebab, Gubernur Kalsel disebut menyiapkan anggaran untuk mengganti tanaman jeruk yang rusak itu. Ia mendesak adanya koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dan Pemprov Kalsel dengan BNPB terkait kesegeraan menyalurkan bantuan bibit tanaman jeruk ini.

"Tanaman jeruk ini rusak karena bencana banjir, jadi ada kewenangan di BNPB atau BPBD untuk mengalokasikan anggran penanggulangan bencana untuk mengganti tanaman jeruk yang terdampak banjir. Bantuan dari gubernur diperkirakan baru bisa menjangkau 1.600 Ha, baru 16% dari areal yang rusak,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/10).

Bencana banjir, kata dia, perlu diantisipasi ke depannya. Ombudsman mencatat potensi kerugian akibat banjir mencapai Rp500 miliar per tahun. Ini persoalan serius yang perlu penanganan secepatnya dan minimalnya perlu empat tahun untuk merehabilitasinya. 

Bahkan, dia memprediksi, selama waktu penanganan tersebut, potensi hilangnya pendapatan masyarakat mencapai Rp2 triliun.

"Jangan sampai sentra produksi jeruk terbesar di Kalsel ini menjadi berkurang. Saya lihat komoditas jeruk siam di sini memiliki potensi bagus. Meskipun, masih ada perbedaan hasil jeruknya seperti rasa, warna, ukuran tekstur," tutur Yeka.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid