sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akibat gempa Lombok, tamu negara pulang lebih awal

Para tamu undangan pertemuan Indonesian-Australia Ministerial Council on Law and Security di Mataram dipastikan aman.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Minggu, 05 Agst 2018 23:25 WIB
Akibat gempa Lombok, tamu negara pulang lebih awal

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, memastikan para tamu undangan pertemuan Indonesian-Australia Ministerial Council on Law and Security di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), aman dari gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok Utara, NTB. Namun kegiatan Sub Regional Meeting on Counter Terrorism yang sedianya akan dilakukan pada Senin (6/8), ditunda pelaksanaannya.

"Semua tamu delegasi yang akan mengikuti pertemuan selamat, dan karena adanya gempa bumi yang terjadi, kami putuskan untuk menunda pertemuan Sub Regional yang membahas mengenai masalah terorisme dan mempersilahkan semua tamu untuk kembali ke negara masing-masing," ujar Wiranto di Lombok, NTB, Minggu (5/8).

Dia menjelaskan, saat gempa terjadi sedang dilaksanakan gala dinner menyambut para delegasi. Namun dia menekankan, semua tamu delegasi selamat dari guncangan gempa.

Menurutnya, hari ini pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton. Pertemuan membahas sejumlah isu dan menghasilkan joint communique yang menekankan pentingnya kerjasama kedua negara. Selain itu juga ada pertemuan bilateral dengan NSA Myanmar, Menteri Dalam Negeri Singapura dan Menteri Hukum Selandia Baru.

Sementara itu, warga Kota Mataram memilih untuk bertahan di lapangan terbuka usai gempa yang terjadi sekitar pukul 18.46 WITA. Mereka khawatir terjadi gempa susulan saat kembali ke rumah masing-masing.

"Kita diam di sini saja, takut kalau pulang nanti ada gempa susulan lagi," kata seorang warga bernama Rina yang ditemui  di lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Minggu malam.

Di Bali, sejumlah bangunan milik warga dan gedung-gedung pemerintahan roboh akibat guncangan gempa. Selain di Denpasar, kerusakan juga terjadi pada sejumlah bangunan di luar Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

"Dari data sementara yang telah kami kumpulkan, sejumlah bangunan pemerintah, pusat perbelanjaan, dan kampus, mengalami kerusakan berupa plafon jebol yang menimpa Mapolda Bali, Mall Bali Galeria Kuta, Dealer Mazda Sunset Road Kuta, Kampus Stikom Renon, Matahari Mall Sudirman, Gereja Katedral Renon, dan Serela Kuta serta Bandara Ngurah Rai," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Dewa Putu Mantera.

Sponsored

Sedangkan bangunan yang roboh diantaranya terjadi di depan Hotel Nikki, Jalan Dewi Sri Kuta dan di Banjar Dinas Bonyok.

Sejumlah bangunan suci umat Hindu juga roboh diantaranya Candi Pura Desa Sayan, Ubud, Gianyar; bale piyasan di Banjar Banjaran Abiansemal; dan Candi Bentar roboh di Jalan Waribang Denpasar, serta Kori Candi Bentar Pura Dalem Ning di Tanjung Benoa, Badung.

Selain itu, patung naga di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar juga roboh dan sejumlah tembok rusak di Kodam IX/Udayana. Plafon di ruang pasien RSUP Sanglah juga mengalami kerusakan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi tektonik berkekuatan 7,0 SR yang mengguncang Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada pukul 18.46 WIB adalah gempa utama.

Jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik, yang berpusat pada koordinat 8,37 derajat LS dan 116,48 derajat BT pada kedalaman 15 km, berjarak 18 km timur laut Lombok Timur.

"Mengingat pusat gempanya relatif sama dengan gempa bumi yang terjadi pada 29 Juli 2018, maka BMKG menyatakan bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi utama atau main shock dari rangkaian gempa bumi sebelumnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (5/8) malam.

Sumber: Antara

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid