sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akun media sosial dan pesan singkat 11 awak redaksi Narasi diretas

Peretas berusaha mengambil alih akun media sosial yang digunakan awak redaksi Narasi, yakni Facebook, Instagram, Telegram, hingga WhatsApp.

Gempita Surya
Gempita Surya Minggu, 25 Sep 2022 19:58 WIB
Akun media sosial dan pesan singkat 11 awak redaksi Narasi diretas

Belasan awak redaksi media Narasi mengalami peretasan secara serentak. Peretas berusaha mengambil alih akun media sosial yang digunakan awak redaksi mulai dari Facebook, Instagram, Telegram, hingga WhatsApp.

Pemimpin redaksi Narasi, Zen RS mengungkapkan, upaya peretasan terjadi secara serentak. Ia menuturkan, peretasan diketahui pertama kali pada Sabtu (24/9).

Nomor WhatsApp milik produser @narasinewsroom, Akbar Wijaya alias Jay Akbar, menerima pesan singkat sekitar pukul 15.29 WIB. Pesan tersebut berisi sejumlah tautan.

"Kendati Jay tidak mengeklik satu pun tautan dalam pesan singkat tersebut, namun hampir seketika itu juga (sekitar 10 detik setelah pesan singkat itu dibaca), ia telah kehilangan kendali atas akun/nomor Whatsapp-nya," kata Zen RS dalam keterangan tertulis melalui pesan singkat, Minggu (25/9).

Zen mengatakan, bukan hanya akun Whatsapp tersebut saja yang belum bisa diakses oleh Jay, bahkan hingga kini nomor teleponnya sendiri masih dikuasai peretas.

Diungkapkan Zen, berawal dari peristiwa yang dialami Jay, satu per satu peretasan akun media sosial awak redaksi Narasi mulai terjadi. Pihaknya kemudian melakukan pengecekan pada seluruh perangkat milik awak redaksi pada Minggu (25/9) pagi.

Berdasarkan pengecekan tersebut, usaha peretasan ternyata sudah berlangsung sejak Jumat (23/9) sore.

"Tiga akun Telegram awak redaksi Narasi, dua di antaranya produser dan manajer Mata Najwa, sudah berusaha diretas. Salah satu di antaranya berhasil masuk," ungkap Zen.

Sponsored

Menurut Zen, hingga pesan singkat tersebut diumumkan, tercatat setidaknya 11 awak redaksi Narasi mengalami upaya peretasan. Ke-11 awak redaksi tersebut berasal dari berbagai level, mulai dari pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter.

"Telegram dan Facebook menjadi dua platform yang paling banyak mengalami usaha peretasan, beberapa berhasil masuk ke akun Telegram dan Facebook, walau kini sudah berhasil dikuasai kembali," ujar Zen.

Zen mengungkapkan, usaha peretasan diduga dilakukan oleh orang yang sama. Menurut dia, mayoritas usaha peretasan berasal dari IP Adress dan perangkat yang identik.

Hal itu diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan internal yang dilakukan timnya, yang menemukan IP Adress tersebut menggunakan salah satu ISP lokal.

"Kami belum tahu apakah ini terkait kerja-kerja jurnalistik yang kami lakukan atau bukan, tapi cukup jelas usaha peretasan ini dilakukan secara serentak sehingga berpola dan berasal dari pelaku yang kemungkinan besar sama," terangnya.

Zen mengimbau agar masyarakat tidak menanggapi dan bersedia melaporkan kepada pihaknya, jika merasa dihubungi oleh orang-orang yang mengaku awak redaksi Narasi dan bertindak mencurigakan atau tidak terkait dengan kerja-kerja jurnalistik.

"Langkah-langkah pencegahan dan respons lainnya yang relevan sudah, sedang dan akan kami lakukan. Kami meminta pihak-pihak terkait, termasuk provider dan platform, bersedia membantu kami untuk menelisik rentetan kejadian ini," pungkas Zen.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid