sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kota diabetes tertinggi, banyak warga Jakarta tak sadar jadi penderita

"Ada 154 ribu kasus yang belum ditemukan, karena sebagian mereka tidak sadar punya diabetes."

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 27 Agst 2019 15:24 WIB
Kota diabetes tertinggi, banyak warga Jakarta tak sadar jadi penderita

Penyakit diabetes menjadi salah penyakit serius yang mengancam masyarakat di wilayah DKI Jakarta. Ibu Kota juga menjadi wilayah dengan prevalensi diabetes tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas), prevalensi diabetes di Jakarta meningkat dari 2,5% pada 2013 menjadi 3,4% pada 2018. Jika dihitung dengan jumlah penduduk Jakarta sebanyak 10,5 juta jiwa, maka penderita diabetes pada usia di atas 15 tahun mencapai 250 ribu jiwa.

"Ada 154 ribu kasus yang belum ditemukan, karena sebagian mereka tidak sadar punya diabetes jadi tidak ke fasilitas kesehatan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/8).

Untuk menekan prevalensi penyakit diabetes di Ibu Kota, Pemprov DKI menggandeng perusahaan kesehatan global Novo Nordisk serta Kedutaan Besar Denmark di Indonesia. Kerja sama ini diawali dengan penandatangan perjanjian kerja sama untuk tahapan Action Plan dari Program Cities Changing Diabetes (CCD).

Anies mengatakan, upaya pemetaan pada penyakit gula darah ini sangat membantu warga atau penderita diabetes, untuk melakukan deteksi awal terhadap risiko penyakit agar tidak bertambah parah. 

"Kita mengetahui masalah diabetes ini menjadi hulu penyakit-penyakit lainnya. Karena itu, bila kita bisa mendeteksi lebih dini dan melakukan langkah pencegahan yang lebih baik, maka harapannya tingkat kesehatan di masyarakat menjadi lebih tinggi,” kata Anies.

Anies berharap hasil kerja sama ini juga dapat bersinergi dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Provinsi DKI Jakarta, sehingga dapat menjangkau langsung warga dan melakukan deteksi yang lebih menyeluruh di Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan lebih dari 400 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di semua kelurahan untuk penyakit tidak menular ini. 

Sponsored

Nantinya para kader Posbindu akan memperkuat jejaring kesehatan dan mensosialisasikan gaya hidup sehat ke para penderita diabetes. “Jadi, kita aktifkan dan giatkan (Posbindu), sehingga warga mengetahui status kesehatannya, terlebih gula darahnya. Minimal dilakukan screening, pemetaan angka risiko tadi,” ujarnya.

Vice President dan General Manager Novo Nordisk Indonesia, Morten Vaupel menyebutkan dari hasil pemetaan, Jakarta merupakan kota dengan prevalensi diabetes tertinggi di Indonesia. "Jumlahnya terus meningkat namun belum terdiagnosis maksimal," ujar Morten.

Obesitas menjadi faktor utama yang membuat angka diabetes di Jakarta menjadi tinggi. Faktor lain adalah underdiagnosed atau kekurangan diagnosa yang disebabkan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai diabetes.

"Fungsi puskesmas dan Posbindu sebagai gatekeeper masih belum optimal. Juga, tata laksana diabetes masih belum optimal, hanya 30% diabetes yang mencapai target glikemik," kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid