sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anies Baswedan jawab kritik Prabowo Subianto

Gubernur DKI Jakarta memastikan tidak ada perubahan peta koalisi di perpolitikan ibu kota meski Prabowo Subianto merapat ke Jokowi.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 29 Okt 2019 18:36 WIB
Anies Baswedan jawab kritik Prabowo Subianto

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa tidak ada perubahan peta koalisi di DKI Jakarta meski ada permintaan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk mengkritisi kepemimpinannya.

Sebagaimana diketahui, Prabowo kini telah merapat ke Joko Widodo dengan menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju. Bahkan, Gerindra memperoleh dua kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Setahu saya, enggak ada perubahan apa pun. Sikap Gerindra dan sikap partai-partai pendukung tidak ada pergeseran," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (29/10).

Menurut Anies, adanya isu pergeseran peta koalisi di DKI lantaran masuknya Prabowo ke pemerintahan rivalnya dalam Pilpres kemarin. "Yang pergeseran itu adalah framing-framing saja," tuturnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan bakal fokus pada tugasnya menjalankan pemerintahan di ibu kota. Ia pun tidak ingin memikirkan perubahan peta koalisi partai pengusung di pusat.

"Ini bukan sedang berkampanye, sama sekali tidak. Kami sedang menjalankan pemerintahan, menjalankan rencana," ucapnya.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif membenarkan adanya permintaan ketua umumnya untuk mengkritisi kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam menjalankan roda pemerintahan di ibu kota.

"Itu sudah lama. Sudah dua tiga minggu lalu. Seluruh kader partai tidak boleh diam. Kritis bersama rakyat," kata Syarif di Balai Kota DKI awal pekan ini.

Sponsored

Syarif mengatakan, kritik yang disampaikan itu lebih kepada memberi saran kepada Anies untuk kepentingan rakyat. Kritik yang dimaksud Prabowo bukan berarti menentang kebijakan-kebijakan Anies.

“Kami kan bisa saja berbeda pendapat dengan Pak Anies. Masa kami diam, bukan menentang ya. Catat, kritik itu pemberi saran. Menentang itu beda ya dengan kritik. Yang penting begini, Pak Anies berhasil bukan karena pujian, tapi karena masukan yang bersifat kritis,” ujar dia.

Saat Pilgub DKI pada 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno diusung oleh dua parpol utama, yakni Partai Gerindra dan PKS. Belakangan, Sandi kemudian mundur dari jabatannya lantaran maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid