sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anies Baswedan sambut peserta pertukaran pelajar AS-RI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut kedatangan peserta program pertukaran pelajar Kennedy-Lugar Youth Exchange & Study Abroad.

Valerie Dante
Valerie Dante Minggu, 16 Jun 2019 17:08 WIB
Anies Baswedan sambut peserta pertukaran pelajar AS-RI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut kedatangan peserta program pertukaran pelajar Kennedy-Lugar Youth Exchange & Study Abroad (YES) pada Minggu (16/6).

Program periode 2018-2019 kali ini berjalan sejak Juni 2018 dan diikuti oleh 80 siswa SMA dari seluruh Indonesia. 

Anies merupakan salah satu alumni program pertukaran pelajar American Field Service (AFS) yang disediakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.

Saat duduk di kelas dua di SMA Negeri 2 Yogyakarta, pada 1987-1988, Anies bertolak ke Negeri Paman Sam untuk menempuh pendidikan sementara di Milwaukee, Wisconsin.

"Pengalaman satu tahun itu mengubah cara saya melihat dunia. Saya mendadak sadar selain saya warga Jogja dan warga Indonesia, saya juga warga dunia," tutur Anies di kediaman pribadi Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan, Menteng, Jakarta. 

Anies menyatakan bahwa kesempatan untuk belajar di AS memperkaya pandangan dan motivasinya untuk berkarya. Saat itu, lanjut Anies, segera setelah pulang ke Indonesia, dia memiliki ide-ide yang ingin diimplementasikan kepada masyarakat dalam negeri. 

"Saat kembali ke Jogja, transisinya tidak mudah, saya jadi banyak bertanya-tanya tentang sejumlah hal di Indonesia yang ternyata beda sekali dengan di AS," jelas Anies.

Ketika berada di Milwaukee, Anies berkesempatan untuk bercerita mengenai Indonesia dan Islam di hadapan warga AS. Selama satu bulan, lanjutnya, dia akan diundang untuk berbicara di pertemuan-pertemuan masyarakat atau bahkan di gereja dan berbagi pandangannya sebagai muslim Indonesia. 

Sponsored

"Bekal yang saya terima terasa manfaatnya saat berinteraksi dan bertemu orang baru. Selain itu, cara saya melihat dunia pun berubah dan saya merasa kapasitas saya berkembang," ungkapnya.

Anies menekankan bahwa di masa-masa modern seperti ini, program pertukaran pelajar antarnegara sangat dibutuhkan untuk menciptakan anak muda yang mampu berkomunikasi lintas budaya dan menjembatani perbedaan.

Senada dengan Anies, Dubes Donovan pun berpandangan bahwa program pertukaran pelajar AS-Indonesia menjadi salah satu pondasi hubungan kedua negara.

"Tahun ini kita merayakan 70 tahun hubungan AS-Indonesia. Kekuatan hubungan kita terletak pada hubungan masyarakat antarnegara," tuturnya.

Dubes Donovan mengatakan, melalui program tersebut, para siswa mendapatkan pengalaman berharga mengenai kelemahan dan kekuatan AS. Namun, tidak hanya itu, warga AS pun menjadi lebih mengenal Indonesia.

"Hubungan AS-Indonesia sangat penting bagi kami dan kami ingin mendukung Indonesia agar sukses. Anak muda berperan besar dalam kemajuan negara, maka itu kami sokong mereka melalui program ini," lanjutnya. 

Tingkatkan toleransi

Dubes Donovan menilai bahwa program petukaran pelajar juga dapat menjadi salah satu upaya untuk melawan intoleransi yang semakin menyebar di dunia.

"Cara terbaik untuk melawan intoleransi dan ekstremisme adalah untuk saling mengenal satu sama lain melalui interaksi langsung, hal itu dapat dicapai melalui program ini," katanya.

Sama seperti Dubes AS, Anies menyatakan bahwa program pertukaran pelajar bermanfaat untuk meningkatkan kedekatan personal masing-masing peserta terhadap budaya baru.

"Sering sekali perbedaan terjadi karena tidak ada interaksi langsung. Ketika berinteraksi langsung, maka ternyata semua hal seperti stereotip atau labeling itu menjadi sesuatu yang tidak relevan," tambahnya.

Berita Lainnya
×
tekid