Anies diingatkan mitigasi penyebaran corona di tranportasi publik

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo, mengingatkan, pentingnya memulai mitigasi penyebaran pandemik coronavirus atau Covid-19. Peringatan tersebut ia lontarkan untuk seluruh kepala daerah, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Doni mengaku telah berkomunikasi dengan Anies mengenai mitigasi ini. Anies juga telah diingatkan ihwal bagaimana mitigasi yang harus dilakukan, seperti menjaga kebersihan di setiap transportasi umum, bus umum, dan fasilitas publik lainnya.

Ia dan Anies juga telah membicarakan penanganan dalam konteks kepadatan orang di tempat publik atau transportasi umum. Salah satu caranya dengan menggalakkan sosialisasi lewat petugas-petugas di tempat tersebut.

"Sekitar pukul 15.45 (WIB), Bapak Gubernur DKI telah berkomunikasi dengan Kepala Gugus Tugas. Dan saya menganjurkan agar di semua tempat, halte, stasiun, baik itu kereta api, bus dan sebagainya ditempatkan petugas yang dapat memberikan informasi," kata Doni Monardo dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (16/3).

Mantan Danjen Kopasus itu mengatakan, hendaknya Anies bisa membudayakan petugas di tempat-tempat publik dan transportasi umum, untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lagi berkerumum. Pada konteks tranportasi umum, petugas wajib mengingatkan masyarakat jika melihat tanda-tanda penumpukan.

Tidak sampai di situ, hendaknya petugas dapat berkoordinasi dengan operator transportasi umum untuk segera mendorong pergerakan kendaraan, bila sudah dirasa menumpuk. Petugas bisa saja dibekali dengan pengeras suara.

“Demikian juga upaya mengingatkan masyarakat di keramaian, harus menjaga jarak lebih dari 1 meter. Mitigasi ini akan sangat membantu mencegah penyebaran coronavirus," ucap dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah membatasi perjalanan dan jadwal transportasi publik di Jakarta. Mulai dari MRT, LRT, dan TransJakarta guna mengurangi interaksi warga dengan banyak orang.

Kendati demikian, kebijakan itu tampaknya belum ampuh. Malah menyebabkan penumpukan penumpang di halte dan stasiun.