sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Antibodi warga jadi 99,2%, pemerintah yakin mudik tak bawa masalah

Hasil sero survei ini, jelas Budi, menunjukkan bahwa banyak dari masyarakat Indonesia yang sudah memiliki antibodi.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 18 Apr 2022 18:44 WIB
Antibodi warga jadi 99,2%, pemerintah yakin mudik tak bawa masalah

Pemerintah optimistis aktivitas mudik tahun ini bakal berjalan lancar. Bahkan, pemerintah yakin mudik tidak membawa dampak negatif bagi masyarakat yang hendak bertemu dengan keluarga di kampung halaman. Tahun ini pemerintah memperbolehkan mudik setelah dua tahun dilarang.

Optimisme itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin setelah mengetahui hasil terbaru sero survei terbaru. Budi Gunadi menjelaskan, antibodi yang terbentuk pada warga naik menjadi 99,2%.

"Kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2%. Artinya, 99,2% dari populasi masyarakat sudah punya antibodi. Minimal berasal dari vaksinasi maupun dari infeksi," kata Budi saat memberi keterangan pers hasil rapat terbatas PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/4).

Budi menjelaskan, data itu merupakan hasil sero survei Kementerian Kesehatan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI). Pada Desember 2021 kadar antibodi tersebut mencapai 86,6%.

Ini sero survei kedua. Survei dilakukan karena pemerintah ingin mengukur kadar antibodi masyarakat tepat sebelum memasuki libur Lebaran. Sero survei ini sekaligus sebagai data guna mengambil kebijakan nantinya.

"Kita juga mengukur kadar antibodinya berapa. Kalau Desember sero survei ordenya masih di angka ratusan, titer antibodinya 500-600. Di Maret ini, titernya berada di angka ribuan tujuh ribu-delapan ribu," kata Budi.

Hasil sero survei ini, jelas Budi, menunjukkan bahwa banyak dari masyarakat Indonesia yang sudah memiliki antibodi. Juga memiliki kadar antibodi yang tinggi. Dengan daya tahan pada tubuh ini diyakini bisa melawan virus dan mengurangi risiko masuk ke rumah sakit atau kematian.

Meski demikian, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menkes meminta semua pihak tetap waspada terhadap penularan Covid-19. Karena masih banyak negara besar mengalami kenaikan kasus positif.

Sponsored

Dia berharap semua tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker di segala bentuk aktivitas bermasyarakat. Budi kembali menjelaskan bahwa banyak yang belum diketahui dari virus ini. Beberapa negara tetangga, negara besar, seperti China dan Hong Kong kasusnya masih naik tinggi. 

"Kalau kita kasus hariannya 600, Korea Selatan kasus hariannya masih ratusan ribu. Jadi, tetap seperti arahan Bapak Presiden, kita tetap hati-hati dan waspada, jangan sombong dan jemawa," kata Budi.

85 juta warga mudik

Pemerintah memperkirakan sebanyak 85 juta warga akan menjadi bagian dari mudik Lebaran 2022. Puncak arus mudik sendiri diprediksi akan terjadi pada 29 dan 30 April. Dari jumlah itu, sebanyak 10 persen di antaranya diperkirakan akan memilih kereta api sebagai moda transportasi.

"Kalau kita hitung secara lebih rinci, sekitar 7,66 juta pemudik yang akan menggunakan kereta api di luar KRL Jabodetabek," kata Dirjen Perkeretaapian Zulfikri kepada wartawan, Jumat (8/4).

Angka total pemudik tersebut naik sekitar 40% dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Untuk yang naik kereka api juga mengalami peningkatan dibandingkan 2019 lalu yang hanya mencapai 6,85 juta pemudik.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, diprediksi ada 40 juta orang yang akan mudik melalui jalur darat menggunakan kendaraan pribadi. "Angkanya luar biasa tinggi," kata dia. 

Sementara pemudik yang menggunakan transportasi laut berada di angka 1,4 juta dan pengguna pesawat sebanyak 9 juta orang. Korps Lalu Lintas Polri memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2022 akan dimulai pada 29 dan 30 April. Sedangkan arus balik diperkirakan terjadi pada 7 dan 8 Mei.

Berita Lainnya
×
tekid