sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Antisipasi keputusan The Fed, IHSG masih dalam tekanan

IHSG diprediksi masih mengalami pelemahan terbatas pada perdagangan hari ini.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 20 Mar 2019 09:10 WIB
Antisipasi keputusan The Fed, IHSG masih dalam tekanan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) diperkirakan akan melanjutkan pelemahan dalam perdagangan hari ini. Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, pelemahan akan disebabkan oleh sikap investor yang mengantisipasi keputusan suku bunga The Fed.

Sebagai informasi, keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) akan dirilis pada Rabu (20/3) dini hari.

Meski demikian, pelemahan yang terjadi diprediksi terbatas, karena optimisme investor menyambut kesepakatan damai dagang China dan Amerika Serikat (AS) yang kian dekat. Hal ini diyakini bisa menopang laju IHSG.

"Candlestick IHSG membentuk formasi bearish engulfing mengindikasikan masih ada potensi mengalami koreksi dalam jangka pendek," ujar Dennies dalam risetnya, Rabu (20/3).

Dennies memprediksi IHSG bergerak pada rentang resistance 6.150 dan support 6.461. Adapun saham yang direkomendasikan hari ini adalah saham-saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).

Senada, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menyebut IHSG berada dalam tren pelemahan. Indeks masih bergerak dalam area jenuh beli (overbought). 

"IHSG bergerak melanjutkan pelemahan dengan support resistance 6.440-6.500," kata Lanjar.

Lanjar merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Timah (Persero) Tbk. (TINS), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).

Sponsored

Di sisi lain, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramalkan IHSG akan berbalik arah ke zona hijau. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan merilis suku bunga acuan, diprediksi menopang indeks saham.

Mengutip kalender BI, RDG bakal dilakukan selama dua hari dan dimulai hari ini. Dengan begitu, bank sentral baru akan mengumumkan mengenai kebijakan suku bunga acuannya esok hari, Kamis (21/3). 

Lebih lanjut, kata dia, BI diprediksi akan menhan suku bunga acuannya di level 6%. Dengan demikian, pelaku pasar diyakini akan merespon positif sentimen tersebut.

"Pola gerak IHSG akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi naik yang cukup besar. IHSG diproyeksi bergerak dalam rentang support 6.402 dan resistance 6.585,"  ujar William.

William merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA).

Sebagai informasi, kemarin (19/3) IHSG melemah 0,44% atau 29,17 poin ke level 6.480. Mayoritas atau sebanyak 212 saham terkoreksi, lalu 188 saham menguat, dan 140 lainnya bergerak stagnan. Investor asing tercatat melakukan beli bersih atau net buy senilai Rp170,45 miliar. 

Berita Lainnya
×
tekid