sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Banjir dan longsor memakan enam korban jiwa di Maluku

Tiga warga meninggal dunia akibat bencana tersebut.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Kamis, 07 Jul 2022 21:15 WIB
Banjir dan longsor memakan enam korban jiwa di Maluku

Banjir dan longsor memakan enam warga hingga meninggal dunia di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku pada Selasa (5/7) Pukul 03.00 WIT. Sebelumnya, tiga korban sempat dinyatakan hilang, namun kemudian ditemukan dengan kondisi meninggal dunia. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, bencana hujan dipicu dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan luapan air sungai hingga menyebabkan longsor di Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat mencatat selain menelan enam korban jiwa, banjir dan longsor mengakibatkan satu unit rumah rusak berat dan jalan penghubung antar desa tertimbun tanah dan material longsor. 

"Selain itu sebanyak enam warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul dalam keterangan, Kamis (7/7).

Menurutnya, pencarian korban yang sebelumnya hilang melibatkan petugas BPBD dan TNI Polri hingga relawan masyarakat setempat. Petugas juga mengimbau agar masyarakat setempat untuk sementara tidak beraktivitas di lokasi kejadian.

"Hal itu untuk menghindari kembali jatuhnya korban jiwa," ujar Abdul.

Abdul menyebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman websitenya merilis peringatan dini potensi cuaca buruk di wilayah Maluku untuk Kamis (7/7) hingga Sabtu (9/7). BMKG menyebut adanya potensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.

Potensi itu di wilayah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Buru Selatan, Kepualuan Aru, Kepualauan Tanimbar, Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur. 

Dengan adanya peringatan dini yang dikelurkan BMKG tersebut, kata Abdul, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung maupun tanah longsor. 

Sponsored

"Salah satu upaya kewaspadaan dapat dilakukan dengan memantau dan membersihkan material yang dapat menghambat aliran sungai secara berkala," ucap Abdul.

Berita Lainnya
×
tekid