sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jika pasien Covid-19 melonjak, RSU Banten akan jadi RS khusus

Pemprov Banten akan tambah rumah sakit rujukan dan ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Kamis, 19 Mar 2020 12:08 WIB
Jika pasien Covid-19 melonjak, RSU Banten akan jadi RS khusus

Pemprov Banten menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai fasilitas kesehatan khusus penanganan pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19. Kebijakan itu diterapkan lantaran ada kemungkinan terjadi lonjakan kasus tersebut.

Warga yang positif terjangkir virus corona di Banten hingga Kamis (19/3) pagi mencapai 10 orang. Dua orang meninggal merupakan warga Tangerang Selatan (Tangsel).

Total ada 144 orang dalam pemantauan (OPD). Dari jumlah tersebut, 93 masih bertatus dipantau dan 51 sisanya sudah dinyatakan sembuh. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 30 orang dengan 25 masih dirawat dan 5 sembuh. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemprov Banten, Ati Pramudji Hastuti mengungkapkan, saat ini ada dua rumah sakit rujukan Covid-19. Yaitu RSDP Kabupaten Serang dan RSU Kabupaten Tangerang. Rencananya, akan ada penambahan tiga RS rujukan. Yakni, RSUD Cilegon, RSUD Balaraja, dan RSU Banten.

"Ruang isolasi ada di lima rumah sakit. Dua yang sudah ada keputusan penunjukan rumah sakit rujukan Covid-19. Tiga yang akan menyusul. Jadi total (akan) ada 27 ruang isolasi," ujar Hastuti saat dikonfirmasi, Kamis (19/3).

Mantan Direktur Utama RSUD Kota Tangerang itu menuturkan, meski ruang isolasi sudah tersedia pihaknya tetap menyiapkan rencana penanganan lanjutan. Hal itu dilakukan karena ada kemungkinan pelonjakan kasus yang signifikan.

"Jika ada lonjakan kasus yang signifikan kami melakukan disaster plan. Rencana berikutnya, seperti RSU Banten tadinya hanya delapan ruang isolasi, kami akan jadikan satu rumah sakit itu hanya untuk Covid-19," katanya.

Sebelum keputusan itu diambil, kata dia, pihaknya sedang fokus persiapan pembenahan ruang isolasi di lima rumah sakit rujukan di Banten. Setidaknya, perlengkapan ruang isolasi dan alat pelindung diri (APD) petugas medis sudah bisa didistribusikan Senin pekan depan.

Sponsored

"Setelah anggaran biaya tak terduga ini bisa keluar, kami sudah selesai proses pemesanan barang-barang yang diperlukan. Setelah itu, tinggal menunggu dalam beberapa hari, lalu berikan seluruh keperluan sarana prasarana rumah sakit," tuturnya.

Dia tak menampik penanganan virus korona membutuhkan anggaran besar. Soal opsi ada pergeseran anggaran di Dinkes untuk pemenuhan kebutuhan pandemik korona, dia mengaku, tak menutup peluang untuk itu.

"Mungkin saja, kami menunggu instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) nanti akan disosialisasikan oleh sekda kepada saya," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid