sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemensos hadapi kendala bangun dapur umum di Palu

Menurut Harry, nantinya Kemensos rencanakan menargetkan sekitar 12 dapur umum di beberapa area pengungsian.

Eka Setiyaningsih Dimeitri Marilyn
Eka Setiyaningsih | Dimeitri Marilyn Senin, 01 Okt 2018 16:29 WIB
Kemensos hadapi kendala bangun dapur umum di Palu

Kementerian Sosial telah meninjau langsung pusat pengungsian gempa dan tsunami pada Sabtu,(29/9) lalu. Saat berkunjung ke sana Kemensos pun mendirikan posko pengungsian gempa dan tsunami di Donggala dan Palu serta tujuh dapur umum di sana.

"Kami sudah membentuk tujuh dapur umum lapangan di Palu dan satu dalam perjalanan ke Donggala," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial Harry Hikmat, Senin (1/10).

Kemensos menargetkan sekitar 12 dapur umum di beberapa area pengungsian. Dapur umum ini nantinya akan didirikan bukan saja di Pusat Kota Donggala dan Palu, melainkan juga di beberapa daerah pinggiran.

"Besok mungkin kami coba masuk ke Sigi dan Paringi Moutong," kata Harry Hikmat.

Kendati begitu, ada kendala cukup siginifikan yang dialami saat di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menghambat akses bantuan disalurkan termasuk pasokan pangan di dapur umum pengungsi.

"Kalau BBM sudah tersedia mobilitas teman-teman ke sana jadi mudah," ujar Harry Hikmat.

Harry juga menyampaikan kendala lain yang dirasakan tim bantuan kemensos di sana, yakni ketersediaan air bersih, listrik yang dipadamkan dan akses komunikasi yang putus pasca gempa. 

"Kendala lain yang kami rasakan adalah air bersih sebagai sarana prasarana pengungsi untuk aktivitas MCK, air minum. Juga listrik padaham dan akses jembatan terputus akibat gempa juga jadi kendala," ucap Harry Hikmat. 

Sponsored

Sejauh ini Kemensos telah menyalurkan sedikitnya 1.000 kardus makanan siap saji, 2.000 tempat tidur lipat. Kemensos juga menyediakan 25 tenda serbaguna, 3.000 tenda gulung, dua paket perlengkapan dapur umum lapangan. Ada juga 1.000 matras dan 1.500 kasus gulung siap pakai.

Bantuan pangan seperti susu, gula, mie instant, minyak goreng, minuman sereal masih dalam proses pengiriman. Saat ini bahan pangan tersebut baru diterbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma ke Sulawesi Tengah. 

Sementara PT Pertamina (Persero) menyatakan akan mulai menyalurkan BBM ke wilayah yang terkena gempa dan tsunami Donggala dan Palu. 

Meski mengalami kerusakan pada sarana fasilitas distribusi akibat bencana gempa dan tsunami, terminal BBM Donggala akan mulai menyalurkan BBM jenis premium, pertalite, pertamax, solar dan avtur ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah tersebut.

Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII Roby Hervindo, menyatakan, sudah menyiapkan enam mobil tangki berkapasitas masing-masing 16 ribu liter untuk mendistribusikan BBM. Nantinya. BBM tersebut akan disalurkan ke empat SPBU di wilayah Palu. 

SPBU tersebut yakni SPBU 74.942.08 Jalan Maluku, Kota Palu SPBU 74.941.05 di Jalan R.E Martadinata, Palu SPBU 74.941.08 Jalan Soekarno Hatta dan SPBU 74.943.13 di Jalan Tawaeli, Palu. 

Namun, kapasitas BBM yang diangkut mobil tangki disesuaikan dengan kondisi jalan, agar tidak terkendala saat pendistribusian. "Kami tengah menunggu pengawalan, agar penyaluran BBM bisa lancar sampai tujuan. Dalam kondisi bencana seperti saat ini, semua pihak memerlukan BBM dan kami berharap bisa tetap memberikan yang terbaik untuk masyarakat," kata Roby dalam keterangan tertulisnya.

Selain mengirim pasokan BBM, Pertamina kata Roby juga mengerahkan 50 operator SPBU. Mereka dikerahkan untuk memaksimalkan layanan operasional SPBU. (ant)

Berita Lainnya
×
tekid