Birokrat harus selalu berinovasi
Birokrat juga ditutut bekerja lebih cepat dan efisien serta harus mengikuti perkembangan teknologi. Memiliki gagasan inovatif.
Indonesia dapat menjadi negara maju apabila para birokratnya bertanggung jawab dan bekerja
Birokrat juga harus selalu melakukan inovasi. Sekaligus mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas kepentingan yang lain. "Saya harap saudara-saudara dapat beradaptasi terhadap dunia yang dinamis, dengan perubahan yang sangat cepat," ungkap Presiden Joko Widodo saat menyampaikan paparan ketika memberikan kuliah umum bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS), Selasa (27/3) di Jakarta.
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat cepat. Perubahan membawa tantangan baru dan menyebabkan rencana strategis (renstra) interaksi digital semakin berubah. Renstra ekonomi berubah dengan adanya "financial technology" (fintech) dan ekonomi digital.
Seiring dengan itu, pemerintah dituntut bekerja lebih cepat, responsif, tanggap dan efisien. Birokrat juga ditutut bekerja lebih cepat dan efisien serta harus mengikuti perkembangan teknologi. Memiliki gagasan inovatif, memperhatikan dinamika sosial ekonomi politik. Jangan lupa harus mendengar keinginan-keinginan masyarakat.
"Saya tahu kebanyakan saudara-saudara masih banyak yang jomblo. Dengan status CPNS sekarang, saya yakin saudara-saudara gampang mencari pacar," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, menyebutkan, formasi CPNS yang dibutuhkan sebanyak 37.138 orang. Tetapi, hanya 33.555 yang diterima, mereka akan didistribusikan ke 62 kementerian/lembaga (K/L).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap CPNS yang diterima tersebut, dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian maju terbesar ke-5, negara bermartabat, menciptakan kesejahteraan dan berkeadilan.
Secara khusus Sri Mulyani menyampaikan, CPNS Kementerian Keuangan terus menjaga keuangan negara dengan baik dan memenuhi prinsip kehati-hatian.
"Anda akan memegang uang negara, jadi harus berhati-hati. Anda semua merupakan Instrumen untuk menjalankan kebijakan kesejahteraan rakyat. Sehingga bisa mengurangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan. Hasil yang harus dilakukan proses bersama-sama. Itulah komponen untuk menciptakan kesejahteraan secara langsung," ujarnya.