sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BMKG cabut peringatan tsunami, ini penyebab gempa Maluku Utara

Meski terjadi gempa susulan, BMKG telah mencabut status peringatan dini tsunami di Maluku Utara.

Sukirno
Sukirno Jumat, 15 Nov 2019 02:16 WIB
BMKG cabut peringatan tsunami, ini penyebab gempa Maluku Utara

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami akibat gempa bumi bermagnitudo 7,1 di Jailolo, Maluku Utara yang terjadi Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB, telah berakhir.

BMKG telah mencabut status peringatan dini tsunami sekitar pukul 01.45 WIB, berdasarkan laman dari BMKG.

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,9 kembali mengguncang wilayah Jailolo, Maluku Utara pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.45 WIB. Berdasarkan laman BMKG, menyebutkan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Lokasi gempa berada di 1.49 LU, 126.40 BT (127 kilometer Barat Laut Jailolo, Malut) dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG menyarankan agar masyarakat berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Penyebab gempa

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyebutkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 yang mengguncang Jailolo, Maluku Utara, akibat adanya penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Ini akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku," kata Triyono.

Sponsored

Ia menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 7,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 7,1.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.63 LU dan 126.4 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 134 km arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 73 kilometer.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bitung dan Manado IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Gorontalo dan Ternate III-IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), di Buol II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami dengan status ancaman "waspada" untuk daerah Minahasa Utara Bagian Selatan (Sulawesi Utara).

Rahmat mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Warga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutur Rahmat.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website atau laman (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid