sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BMKG imbau masyarakat waspadai aktivitas Gunung Anak Krakatau

BMKG meminta masyarakat memantau perkembangan informasi Gunung Anak Krakatau.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Kamis, 27 Des 2018 11:52 WIB
BMKG imbau masyarakat waspadai aktivitas Gunung Anak Krakatau

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, yang statusnya saat ini naik ke level III atau Siaga. Namun demikian, BMKG juga meminta agar masyarakat tetap tenang menghadapi perubahan status Anak Krakatau.

"Mohon masyarakat tetap tenang dan waspada, serta terus memonitor perkembangan informasi kami melalui Aplikasi Mobile Phone Info BMKG serta Aplikasi Magma Indonesia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (27/12).

Menurutnya, BMKG terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Ia pun mengatakan, BMKG akan menginformasikan perkembangan terbaru dalam waktu 24 jam ke depan.

Terkait peningkatan status dari Waspada ke level Siaga, Rahmat menegaskan peringatan potensi tsunami di wilayah Pantai Selat Sunda dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer masih tetap berlaku.

Sponsored

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, juga memperluas zona berbahaya dari dua kilometer menjadi lima kilometer. Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius lima kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau. Naiknya status Siaga ini berlaku terhitung mulai Kamis (27/12) pukul 06.00 WIB.

Berdasarkan data PVMBG, Gunung Anak Krakatau aktif kembali dan memasuki fase erupsi mulai Juli 2018. Erupsi selanjutnya berupa letusan-letusan Strombolian, yaitu letusan yang disertai lontaran lava pijar dan aliran lava pijar, yang dominan mengarah ke tenggara. Erupsi berlangsung fluktuatif.

Saat ini aktivitas letusan masih berlangsung yaitu berupa letusan Strombolian disertai lontaran lava pijar dan awan panas. Pada Rabu (26/12) terpantau letusan berupa awan panas dan Surtseyan, yang mengakibatkan adanya hujan abu.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid