sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tsunami tiba lebih cepat dari peringatan dini, BMKG: Jangan tunggu sirine, langsung lari

Sistem peringatan dini paling cepat di dunia 3 menit setelah kejadian gempa bumi.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Jumat, 23 Apr 2021 17:39 WIB
Tsunami tiba lebih cepat dari peringatan dini, BMKG: Jangan tunggu sirine, langsung lari

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut teknologi dan informasi tidak mampu memberikan peringatan dini sesuai dengan ketepatan kedatangan tsunami.

Sebab, banyak prediksi kedatangan tsunami bisa dalam waktu 1-4 menit. Padahal, saat ini sistem peringatan dini paling cepat di dunia adalah 3 menit setelah kejadian gempa bumi. Tak terkecuali, peringatan dini tercepat dan termutakhir di Jepang.

Indonesia, kata dia, telah memperbaiki sistem dan teknologi sistem peringatan dini pascatsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018. Jadi, sistem peringatan dini di Indonesia hanya mampu sekitar 3-4 menit setelah kejadian gempa.

“Ini berita yang kurang menyenangkan, datangnya tsunami bisa 1 menit. Jadi, kita kecolongan. Jepang pun kecolongan. Nah, inilah pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan. Artinya, kita tidak hanya bergantung pada teknologi, karena Jepang pun 1 menit belum bisa,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/4).

Ia mengungkapkan, potensi ketinggian tsunami maksimum 25-27 meter di Kabupaten Aceh Besar. Lalu, tsunami akan tiba tercepat di Pulau Simeulue dalam waktu 1-4 menit. Ia pun menganggap kearifan lokal perlu digalakkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

“Jangan menunggu sirine tsunami, pokoknya kalau kita merasakan goyangan gempa dan kita berada di pantai, pesisir, atau sungai, enggak usah mikir peringatan dini, langsung saja lari ke tempat yang lebih tinggi. Bahkan, kalau ada pohon, panjat saja,” tutur Dwikorita.

Selain itu, potensi ketinggian tsunami maksimum 17-19 meter di Sumatera Utara. Kemudian, tsunami akan tiba tercepat di Nias Barat dalam waktu 1-4 menit. Potensi ketinggian tsunami maksimum 25-27 meter di Sumatera Barat dan akan tiba tercepat di Kepulauan Mentawai dalam waktu 1-4 menit.

“Mohon izin ini (potensi tsunami di Sumatera Barat) adalah skenario terburuk, jadi diiringi dengan doa, semoga tidak terjadi, bukan skenario yang termungkin terjadi, karena untuk mitigasi kesiapsiagaan,” ujar Dwikorita.

Sponsored

Lalu, potensi ketinggian tsunami di Bengkulu maksimum juga mencapai 23-25 meter dan akan tiba 1-4 menit di Pulau Enggano. Bahkan, potensi ketinggian tsunami di pulau Madura maksimum 3 meter dan tiba paling cepat dalam waktu 3 menit.

“Saat saya dulu kuliah, pelajarannya adalah di sana itu tektoniknya sudah tidak aktif. Jadi, tidak akan ada gempa, tidak akan ada tsunami, ternyata dari data terakhir bisa terjadi gempa bumi karena ada patahan Pulau Kambing dan bisa terjadi tsunami. tetapi harus evakuasi diri, karena 3 meter sudah bisa mematikan,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid