sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BNPB: Indonesia dilanda 1.586 bencana dalam 4 bulan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terjadi 1.586 bencana sejak awal tahun hingga akhir April 2019 di Indonesia.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Rabu, 01 Mei 2019 03:45 WIB
BNPB: Indonesia dilanda 1.586 bencana dalam 4 bulan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terjadi 1.586 bencana sejak awal tahun hingga akhir April 2019 di Indonesia.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana alam tersebut mengakibatkan ratusan korban jiwa, kerusakan bangunan, serta kerugian ekonomi negara.

“Data ini kami himpun sejak awal Januari hingga hari ini,” kata Sutopo dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (30/4).

Menurut Sutopo, bencana alam yang terjadi telah menelan korban jiwa sebanyak 325 orang, 1.439 orang luka-luka, 113 orang hilang, dan 996.143 orang mengungsi serta menderita. Data BNPB juga menunjukan, bahwa 3.588 rumah rusak berat, 3.289 rumah rusak sedang, 15.376 rumah rusak ringan.

Kemudian, BNPB juga mencatat sebanyak 325 bangunan pendidikan rusak, 235 fasilitas peribadatan rusak dan 78 fasilitas kesehatan rusak.

Diterangkan Sutopo, dari bencana alam itu, sebanyak 86% adalah bencana hidrometeorologi. Misalnya banjir, longsor, banjir bandang, puting beliung, dan lainnya. Bencana yang paling banyak menyebabkan korban jiwa, lanjutnya, ada pada banjir dan longsor di Sulawesi Selatan (22 Januari 2019), banjir dan longsor di Sentani (16 Maret 2019), dan banjir dan longsor di Bengkulu (27 April 2019).

Adapun, banjir dan longsor di Sulawesi Selatan menyebabkan 82 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 47 luka-luka, dan kerugian kerusakan mencapai Rp926 miliar. Sementara banjir dan longsor di Sentani menyebabkan korban 106 orang meninggal dunia, 17 orang hilang, 965 orang luka-luka, dan kerugian kerusakan mencapai Rp668 miliar.

Lebih lanjut, untuk banjir dan longsor di Bengkulu, terhitung 29 orang meninggal dunia, 13 orang hilang, 4 luka-luka, dan kerugian serta kerusakanan ditaksir Rp200 miliar. 

Sponsored

“Diperkirakan kerugian akan meningkat karena pendataan khusus bencana di Bengkulu masih terus dilakukan,” ujarnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid