sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BNPB ingatkan peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan

Di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, titik panas meningkat dari 13 menjadi 15.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Senin, 08 Okt 2018 06:54 WIB
BNPB ingatkan peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyatakan telah terjadi peningkatan potensi kebakaran lahan yang ditandai dengan bertambahnya titik panas di wilayah Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sepinggan, Kota Balikpapan, Kaltim, potensi kebakaran lahan di wilayah Penajam Paser Utara memang cukup tinggi.

"Sebelumnya terpantau 13 titik panas, dan kini 15, yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di Penajam Paser Utara," kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila, Minggu (9/10).

Ada tiga kecamatan yang menjadi lokasi titik-titik panas yang dimaksud Nurlaila. Ketiganya adalah Kecamatan Penajam, Babulu dan Sepaku. 

Menurut dia, hujan yang turun tidak merata, tak mampu mengurangi titik panas di tiga kecamatan tersebut. Hujan juga belum dapat menurunkan risiko kebakaran hutan dan lahan.

Nurlaila mengatakan, ada 217 hektare total lahan yang terbakar di wilayah Penajam Paser Utara sejak Maret 2018. "Dari 217 total lahan yang terbakar di wilayah Penajam Paser Utara itu, 107 hektare yang terbakar di antaranya merupakan lahan gambut," ujarnya.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sepinggan, Kota Balikpapan tambahnya, titik panas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara diprediksi terus meningkat.

Nurlaila menegaskan, untuk bisa menekan jumlah titik panas kabakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara dibutuhkan hujan minimal tiga kali dalam sepekan.

Di Sumatera Selatan, aparat kepolisian terus memantau titik api untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah gambut. Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain mengatakan, pemantauan salah satunya dilakukan dengan melaksanakan patroli ke titik-titik rawan.

Sponsored

"Pemantauan titik terus dilakukan, terutama di daerah rawan terbakar, sekaligus bila timbul, dilaksanakan pemadaman," kata Zulkarnain.

Menurutnya, Polda Sumatera Selatan tidak hanya melaksanakan penegakan hukum terkait kebakaran hutan dan lahan. Melainkan, termasuk dalam tim pencegahan kebakaran hutan dan lahan. 

Zulkarnain mengatakan, pencegahan merupakan hal penting dalam mengurangi titik kebakaran. Terlebih, terdapat lahan hutan dan gambut yang sangat luas, sehingga dapat dengan mudah terbakar.

"Apalagi lahan gambut bila terbakar sulit untuk dipadamkan sehingga cegah dini lebih utamakan," kata dia. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid