BNPB siapkan ratusan miliar pulihkan kondisi Maluku pascagempa

Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyiapkan dana ratusan miliar untuk menstimulasi sejumlah kabupaten dan kota di Maluku, yang diguncang gempa magnitudo 6,5 pada 26 September 2019 lalu. BNPB berencana melakukan pembangunan hunian tetap bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat bencana tersebut.

"Dana stimulan Rp34 miliar untuk Kota Ambon, Rp211 miliar untuk Kabupaten Maluku Tengah, dan Rp 34 miliar untuk Kabupaten Seram Bagian Barat," kata Kepala Sub Direktorat Peringatan Dini BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis (31/10).

Sebagai bantuan langsung kepada masyarakat, BNPB akan melakukan pembangunan hunian tetap yang akan dilakukan di akhir November atau awal Desember 2019 mendatang. 

Selama menunggu masa penyelesaian pembangunan, BNPB telah menyiapkan dana tunggu hunian (DHT) bagi para pengungsi. Rinciannya terdiri dari Rp918 juta untuk Ambon, Maluku Tengah Rp6,3 miliar, dan Seram Bagian Barat Rp900 juta. 

BNPB juga akan melakukan perbaikan terhadap rumah warga yang mengalami kerusakan sedang atau ringan. Perbaikan akan mulai dilakukan pada November 2019 mendatang. 

BNPB juga berencana akan melakukan pemulihan kembali fasilitas sosial dan fasilitas umum di Maluku. Program pemberdayaan masyarakat pun akan dilakukan, agar kondisi masyarakat dapat kembali seperti semula.

Sebelumnya, BNPB juga telah memberikan Dana Siap Pakai (DSP) dengan total Rp5,5 miliar ke wilayah-wilayah di Maluku. Pemberian dilakukan dalam tiga kali tahapan. 

"Untuk Provinsi Maluku Rp1 miliar, Kota Ambon, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat masing-masing Rp1,5 miliar, yang semuanya dibagi bertahap tiga kali, serta TNI-Polri Rp1 miliar," ujar Abdul. 

Untuk diketahui gempa magnitudo 6,5 di Maluku terjadi pada 26 September lalu. Setelah guncangan gempa ini, tercatat terjadi 1.897 gempa susulan, namun hanya 214 di antaranya yang dapat dirasakan. 

Dalam catatan BNPB, gempa telah menyebabkan kerusakan terhadap ribuan bangunan, terdiri dari 2.712 rusak berat, 3.317 rusak sedang, dan 6.108 rusak ringan. Selain itu, terjadi kerugian materiel sebesar Rp170 miliar di sektor perumahan, dan Rp376 miliar di sektor fasilitas umum dan fasilitas sosial.