Moderna kembangkan booster, gabungan dari vaksin Covid-19 dengan flu
Vaksin booster diyakini bisa digunakan untuk melawan virus yang mengganggu saluran pernapasan (RSV) dan penyakit pernapasan lainnya.
Perusahaan farmasi Moderna Inc (MRNA.O) asal Amerika Serikat saat ini mengembangkan vaksin booster yang merupakan gabungan dari vaksin Covid-19 dengan suntikan flu. Perusahaan optimistis vaksin ini bisa digunakan untuk melawan virus yang mengganggu saluran pernapasan (RSV) dan penyakit pernapasan lainnya dan diberikan sebagai suntikan tahunan.
Chief Executive Officer (CEO) Moderna Stéphane Bancel juga percaya Moderna bisa menjadi perusahaan farmasi pertama yang memasarkan vaksin kombinasi ini.
“Kami percaya ini adalah peluang yang sangat besar bagi kami,” ucap CEO Moderna Stéphane Bancel, dilansir Reuters, Jumat (10/9).
Perusahaan juga tengah melakukan uji klinis untuk vaksin RSV pada lansia. Analis Oppenheimer & Co Hartaj Singh mengatakan uji klinis vaksin kombinasi ini kemungkinan akan dimulai selama 6-12 bulan.
Di sisi lain, Moderna juga sedang melakukan pembaruan uji klinis tahap menengah terhadap vaksin Covid-19 bagi anak-anak berusia 6 bulan sampai 11 tahun. Pengujian dilakukan menggunakan suntikan dengan dosis 50 mikrogram dalam uji coba pediatrik dengan melibatkan 4.000 anak.
Vaksin Moderna, yang menerima izin penggunaan darurat untuk dua dosis 100 mikrogram bagi orang berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat pada bulan Desember lalu, sedang ditinjau oleh Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk digunakan juga pada remaja. Moderna juga mengatakan studi pemilihan dosis untuk kelompok usia yang berbeda seperti usia 2 tahun hingga kurang dari 6 tahun, dan usia 6 bulan hingga di bawah 2 tahun masih terus dilakukan.