sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPOM buka peluang pakai data hasil uji klinis vaksin Covid-19 negara lain

Menurut Lucia, tidak ada kewajiban melakukan uji klinis di dalam negeri sebelum penggunaan suatu vaksin.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Selasa, 05 Jan 2021 11:58 WIB
BPOM buka peluang pakai data hasil uji klinis vaksin Covid-19 negara lain

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, membuka peluang untuk memakai data hasil uji klinis sejumlah vaksin Covid-19 dari negara lain. Hal itu guna mempercepat program vaksinasi di Indonesia.

"Ya kami bisa gunakan data uji klinis negara lain. Manakala uji klikis yang kami lakukan sama juga dengan protokol uji klinis negara lajn, kami bisa gunakan uji klinis negara lain," kata Lucia, dalam webinar Alinea Forum bertajuk "Kehalalan & Keamanan Vaksin Covid-19," Selasa (5/1).

Menurut dia, tidak ada kewajiban melakukan uji klinis di dalam negeri sebelum penggunaan suatu vaksin, bilamana ada negara tetangga yang sudah melakukan uji klinis sebelumnya. Bahkan, sudah ada beberapa jenis vaksin telah digunakan yang tidak melalui uji klinis di Indonesia.

"Ingat, kita sudah banyak vaksin sebelum pandemi Covid-19, dan hanya sedikit yang lakukan uji klinis di Indonesia. Vaksin influenza, vaksin polio, itu uji klinisnya enggak di Indonesia, meskipun polio itu diproduksi di Bio Farma, tetapi uji klinisnya tidak dilakukan di Indonesia," terangnya.

"Itu dimungkinkan saja secara regulasi. Ya, nanti pemerintah kan akan ada memprocure lagi beberapa jenis vaksin, nah itu tidak diwajibkan harus uji klinis di Indonesia," tambah dia.

Terlepas dari itu, Lucia merasa bersyukur, Indonesia dapat melakukan uji klinis terhadap vaksin Sinovac. Baginya, terdapat keuntungan yang diperoleh bila Indonesia melakukan uji klinis. "Ini suatu kelebihannya bahwa kita mempunyai data uji klinis, kita punya data penagalaman penggunaan di Indonesia," terang dia.

Dia mengaku, masih menunggu sejumlah data uji klinis sampai saat ini. Namun, terdapat dua data yang sudah didapatkan pasca sebulan penyuntikan vaksin. Kedua data itu ialah data immunogenitas dan efikasi.

"Dari data keamanan, vaksin ini sudah cukup aman, dan tidak ada kejadian efek samping yang serius yang dilaporkan berkaitan dengan penggunaan vaksin ini. Sedangkan, imonugenisitasnya juga sudah menunjukan tingkat pembentukan antibodi yang bagus responnya dalam tubuh," terang Lucia.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid