sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPOM dan MUI tegaskan terus kawal keamanan vaksin Covid-19

Pada Oktober 2020, tim MUI bersama PT Bio Farma, Badan POM dan Kementerian Kesehatan telah melakukan inspeksi ke fasilitas produksi Sinovac.

Zahra Azria
Zahra Azria Selasa, 08 Des 2020 20:28 WIB
BPOM dan MUI tegaskan terus kawal keamanan vaksin Covid-19

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan para 
ahli berkomitmen untuk mengawal vaksin Covid-19. Di mana BPOM mengawal keamanan, efektivitas dan mutu vaksin Covid-19, sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengawal aspek kehalalannya. 

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI Lukmanul Hakim mengatakan, pada Oktober 2020, tim MUI bersama PT Bio Farma, Badan POM dan Kementerian Kesehatan telah melakukan inspeksi ke fasilitas produksi Sinovac.

Inspeksi tersebut dilakukan untuk melakukan audit aspek kualitas, keamanan, serta kehalalan vaksin.

“Saat ini, MUI masih terus berkoordinasi dengan Sinovac, Bio Farma untuk melanjutkan kajian aspek kehalalan penggunaan vaksin Covid-19. Mengumpulkan informasi-informasi detail terhadap hasil audit baik itu pada aspek quality dan safety, maupun kehalalan dari vaksin tersebut,” ujar Lukmanul Hakim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/12).

Lanjutnya, MUI terus melakukan koordinasi dengan Bio Farma dan Sinovac agar dapat segera menuju ke penetapan fatwa kehalalan vaksin.

“Audit memorandum telah dikirimkan kepada pihak perusahaan terkait dan kami meminta informasi tambahan. Kami berharap agar segera bisa mendapat informasi tambahan tersebut, sehingga penetapan kehalalan dapat dilakukan oleh Komisi Fatwa MUI”, kata Lukmanul Hakim.

Sementara itu, Kepala Badan POM Penny K Lukito, menyatakan dengan datangnya vaksin, Badan POM akan melakukan evaluasi terhadap data uji klinik yang sedang dilaksanakan untuk membuktikan keamanan dan khasiat vaksin.

Proses evaluasi tersebut menggunakan standar yang merujuk kepada standar Internasional seperti WHO, US FDA dan EMA.

Sponsored

Badan POM telah melakukan verifikasi dokumen dan pemeriksaan kelayakan kondisi suhu penyimpanan selama perjalanan saat vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta (6/12).

“Hasil pemeriksaan Badan POM saat itu adalah semua dokumen dan nomor Batch sudah sesuai dan suhu penyimpanan selama perjalanan sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan yakni rata-rata di suhu 5 derajat celsius (persyaratan 2-8 derajat celsius),” ujar Dr. Penny.

Dari 1,2 juta vaksin yang tiba di Indonesia, dilakukan pengambilan sampel vaksin untuk melaksanakan pengujian mutu vaksin di Laboratorium P3OMN. Sampel tersebut perlu dilakukan untuk penerbitan lot release (pelulusan batch/lot), dengan beberapa parameter untuk lot release termasuk uji potensi, uji kadar antigen, uji toksisitas abnormal dan uji endotoksin. 

Adapun tujan pengujian mutu vaksin Covid-19 untuk memastikan bahwa vaksin ini mempunyai mutu yang sesuai dengan persyaratan.

“Badan POM bersama dengan Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI dan juga para pakar akan melakukan evaluasi untuk mendapatkan hasil keputusan persetujuan penggunaan vaksin dengan pertimbangan kemanfaatan yang jauh lebih besar dari risiko yang ditimbulkan,” terangnya.

Kemudian, Kepala Badan POM menambahkan, ketika vaksin ini mulai digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 pada waktu yang ditetapkan oleh pemerintah, Badan POM sesuai dengan tugas dan fungsinya, akan tetap dan terus mengawal khasiat, keamanan dan mutu vaksin dalam peredaran.

“Namun, sambil menunggu vaksin dapat digunakan dan program vaksinasi dijalankan, masyarakat dihimbau untuk tetap melaksanakan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” tambah Penny Lukito.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid