sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Buya Syafii: Bagaimanapun, kita harus menyelamatkan Papua

Buya Syafii minta melakukan pendekatan psikoantropoligi dalam mengurai konflik di Papua.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Selasa, 03 Sep 2019 16:34 WIB
Buya Syafii: Bagaimanapun, kita harus menyelamatkan Papua

Cendekiawan Muslim Buya Syafii Ma'arif mengatakan pendekatan psikoantropologi dibutuhkan untuk mengurai akar konflik di Papua. Dalam pendekatan ini, pemerintah harus benar-benar memahami asal-usul orang asli Papua dan bagaimana persepsi masyarakat Papua terbentuk. 

"Mulai dari bagaimana orangnya, tipe orangnya, kemudian asal usulnya, pendidikannya dan lainnya. Ini yang kurang dilakukan pemerintah selama ini terhadap Papua," kata Buya kepada wartawan di Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/9).

Terkait wacana referendum yang digaungkan di berbagai aksi unjuk rasa dan oleh kelompok-kelompok masyarakat di Papua, Buya mengatakan, hal itu wajar. Apalagi, aksi-aksi unjuk rasa diduga ditunggangi oleh kelompok-kelompok yang ingin Papua cerai dari Indonesia. 

"Hal ini (referendum) tentu tergantung kesepakatan antara Jakarta dengan Papua. Namun, yang jelas, kita harus selamatkan mereka. Bagaimanapun kondisinya, kita harus menyelamatkan Papua," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu. 

Terpisah, Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin mengatakan konflik di Papua harus diselesaikan menggunakan pendekatan budaya ebagaimana yang dilakukan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Menurut dia, pendekataan keamanan tidak ampuh dalam mengurai akar konflik di Bumi Cendrawasih. 

"Kami (dengan tokoh NU) sudah berbincang supaya penyelesaian Papua itu tidak hanya dilakukan pendekatan keamanan dan penertiban, tapi juga perbaikan pendekatan budaya. Gus Dur juga kan mendekati Papua dengan mengubah nama dari Irian Jaya menjadi Papua," kata Ma'ruf di kediamannya di Serang, Banten. 

Pada periode 1999-2000, Papua juga sempat bergejolak. Ketika itu, Gus Dur membuka ruang dialog dengan masyarakat Papua. Gus Dur bahkan memperbolehkan bendera bintang kejora dikibarkan di tanah Papua. 

"Oleh karena itu, orang Papua kepada Gus Dur khususnya dan NU sangat simpati dan menghargai. Apa yang dilakukan Gus Dur harus dilakukan PBNU yaitu pendekatan budaya," katanya.

Sponsored

Ma'ruf berharap masyarakat Papua tetap berupaya menjaga keutuhan negara dan tidak berlebihan dalam menyikapi kasus-kasus rasialis dan diskriminasi yang terjadi selama ini. 

"Karena kita Indonesia. Kita Jawa, kita Papua, kita Sumatera, kita Sulawesi. Ini kan kita semua. Indonesia adalah kita-kita," ujar mantan Rais Aam NU itu. (Ant)
 

Berita Lainnya
×
tekid