sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cara Ganjar atasi keterbatasan vaksin Covid-19

Gubernur Jawa Tengah prioritaskan vaksinasi Covid-19 terhadap lansia.

Silvia Nita Nur Aryanti
Silvia Nita Nur Aryanti Rabu, 24 Mar 2021 21:18 WIB
Cara Ganjar atasi keterbatasan vaksin Covid-19

Vaksinasi menjadi salah satu kunci untuk mengendalikan laju penularan Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi ini terus bergulir di semua Provinisi, Kabupaten, dan Kota di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Jawa Tengah (Jateng).

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat, hingga 22 Maret 2021 telah dilakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 878.105, mulai dari tenaga kesehatan, Lansia, dan petugas pelayanan publik. Sedangakan vaksinasi dosis kedua mencapai 390.118 orang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, bila dilihat dari segi fasilitas persiapan, Jateng sudah siap. Banyak bantuan yang datang mulai dari TNI, Polri hingga Kementerian BUMN. Bersama Kementrian BUMN, Provinsi Jawa Tengah melakukan kerjasama untuk membuat sentra pemberian vaksinasi.

“Hal tersebut bagian dari mengakselerasi, jadi kalau kita lihat target sebenarnya targetnya belum dicantumkan ya. Karena kita betul-betul sangat bergantung kepada vaksin yang ada. Maka berapapun vaksin yang ada dengan prioritas lansia. Maka untuk tahap pertama kemarin ketika ASN (Aparatur Sipil Negara) atau pelayanan publik dilakukan terpaksa kita stop dulu," ucap Ganjar dalam webinar dengan tema "Percepatan Vaksinasi Demi Herd Immunity" melalui kanal Youtube Kemkominfo TV, Rabu (24/3).

"Maaf, untuk teman-teman ASN kita stop dulu, untuk ASN 50 tahun ke atas silakan diteruskan tapi untuk mereka yang di bawah 50 tahun antre dulu, karena jatah vaksin kita ini terbatas maka kita pindahkan dulu ke lansia yakni kelompok rentan.” sambungnya.

Ganjar menyebutkan, pasti ada yang bertentangan antara masyarakat dengan pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi. “Ada dua pihak yaitu pihak pemerintah dan pihak lansia. Kalau lansia butuh informasi, kita harus kasih dong, tapi ketika kemudian program ini dibuat dan mereka harus datang, ini ajakan bagus. Puskesmasnya jemput, terus kemudian petugas RT, dan Kelurahan juga jemput, nah ini juga bagus. Antusias mereka sangat luar biasa. Jadi pernah ada dulu survei yang mengatakan bahwa orang tua dan masyarakat ada yang masih belum percaya, akan tetapi rasa-rasanya di Jawa Tengah tidak ada yang seperti itu. Malahan antusiasme mereka tinggi, bahkan sekarang berebut, begitu makin banyak orang yang divaksin sekarang aktif sekali.” katanya.

Meski demikian, Gubernur Jawa Tengah menyebut masih banyak lansia yang belum mendapatkan vaksin Covid-19. Dari sebanyak 3.129.042 orang, baru 277.578 orang mendapatkan vaksinasi tahap pertama.

“Dari data tersebut kan jaraknya jauh sekali ya. Kemudian vaksinasi kedua sebanyak 1480 orang. Artinya, dengan cara itu para lansia yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Tengah memang harus kita jemput. Kalau di kota yang saya katakan relatif gampang, tapi kalau di ujung atau pelosok juga perlu mendapatkan hak yang sama," bebernya.

Sponsored

Maka, jelas Ganjar, dalam minggu ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementrian BUMN untuk mendesain di wilayah Banyumas dan Purwokerto. "Maka mudah-mudahan kalau desain minggu ini selesai, mungkin minggu depan kita sudah bisa paralel melakukan itu. Maka kemarin saya sampaikan polanya, apakah mau ngambil waktu yang lama sehingga kita stand by disana menunggu lansia datang," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid