sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cara Tito redam situasi keamanan yang panas di Tembagapura

Mendagri meminta pemda berkomunikasi dengan tokoh-tokoh yang disegani.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Selasa, 10 Mar 2020 10:47 WIB
Cara Tito redam situasi keamanan yang panas di Tembagapura

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan sudah meminta kepada Pemerintah Daerah Mimika untuk memfasilitasi masyarakat sipil yang mengungsi.

Hal ini diungkapkan Tito terkait memanasnya situasi pascakontak senjata di Tembagapura, Mimika, Papua, yang diduga terjadi antara Kelompok Kriminal Bersenjata dengan aparat kemanan.

"Masyarakat setempat yang ada di situ ketakutan, sehingga mereka minta untuk diamankan di Timika. Langkah berikutnya adalah yang diamankan ini agar difasilitasi oleh Pemda Mimika," ujar Tito di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3).

Akibat peristiwa itu, terjadi gelombang evakuasi warga dari empat kampung di distrik Tembagapura menuju Timika, Papua. Pengungsi diketahui singgah di Mimika terlebih dahulu sebelum nantinya di antar ke Timika.

Di sisi lain, Tito mengatakan, direktur jenderal terkait di Kementerian Dalam Negeri sudah melakukan komunikasi dengan Bupati Mimika Eltinus Omaleng. Selain itu, komunikasi juga dilakukan dengan Polres dan Kodim setempat.

"Kemudian dari pemda juga kita minta untuk komunikasi dengan tokoh-tokoh yang disegani di sana, baik tokoh agama, maupun tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh wanita berbicara dengan kelompok-kelompok bersenjata itu," ujar dia.

Tito mengusulkan demikian berkaca dari pengalamannya yang pernah menjadi Kapolda Papua selama dua tahun. Menurutnya, dengan komunikasi yang dilakukan dengan tokoh diharapkan kelompok bersenjata tidak melakukan aksi kekerasan lagi.

Kemarin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan secara prosedural aparat keamanan sudah melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur atau SOP di Papua.

Sponsored

Hal ini disampaikan setelah situasi di Tembagapura, Papua, memanas lantaran ada kontak tembak diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata. Satu anggota TNI tewas karena terkena serempetan peluru pada bagian pelipis kiri sampai belakang telinga.

"Secara prosedural sudah ada SOP-nya ya. Aparat keamanan sudah bekerja di sana, pemerintah sudah bekerja," kata Mahfud di kantornya, Jakarta Pusat.

Diketahui, satu anggota Kodam XVII/Cenderawasih bernama Sertu La Ongge, Babinsa Koramil 1710-05 Jila, Kodim 1710/Mimika dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Timika sekitar pukul 10.30 WIT.

"Dilaporkan bahwa sekira pukul 05.00 WIT almarhum terkena serempetan peluru pada bagian pelipis kiri sampai belakang telinga, ketika pos Koramil 1710 - 05 Jila mendapat beberapa kali tembakan dari ketinggian yang berada di depan dan samping kanan pos," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto dalam keterangan resminya.

Eko menjelaskan, saat itu almarhum baru saja selesai melaksanakan Siaga Pagi dan hendak menunaikan salat subuh di musala dekat posnya. Almarhum sempat mendapat perawatan medis dari petugas medis di Pos Pamrahwan 754/ENK yang lokasinya berdekatan dengan Koramil.

Setelah itu, Sertu La Ongge dievakuasi menggunakan helikopter Bell TNI-AD menuju Timika sekitar pukul 09.30 WIT. Namun, tambah Eko, nyawa almarhum tidak dapat diselamatkan karena mengalami banyak pendarahan akibat luka yang dialaminya.

"Pangdam XVII/Cenderawasih beserta seluruh prajurit Kodam XVII/Cenderawasih menyatakan turut berduka cita atas gugurnya Alm. Sertu La Ongge. Semoga almarhum mendapat tempat di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid