sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cerita ketakutan Nadiem saat menyusun naskah pidato HGN

Nadiem sempat khawatir opini personalnya bakal bertentangan dengan posisinya sebagai Mendikbud.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Sabtu, 30 Nov 2019 21:31 WIB
Cerita ketakutan Nadiem saat menyusun naskah pidato HGN

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem mengaku dirinya ketakutan saat menulis pidato untuk Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November lalu. Menurut Nadiem, dia khawatir opini personalnya dalam pidato tersebut bakal bertentangan dengan posisinya sebagai Mendikbud. 

"Waktu nulis pidato, terus terang, saya ketakutan. Bayangin, saya harus menyebut suatu opini personal, tapi sebagai Mendikbud. Tanpa kepastian. Apakah saya bisa membenarkan ketidakadilan itu," kata Nadiem di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, di Jakarta, Sabtu (30/11).

Nadiem mengatakan, ketika itu dia tidak tahu bagaimana menyelesaikan dilema yang bergolak di batinnya. Namun demikian, ia meyakini persoalan-persoalan dunia pendidikan yang ia ulas di pidato tersebut harus diselesaikan bersama. 

"Saya enggak bisa janji apa-apa. Tapi, saya kasih tahu apa yang saya inginkan (dalam naskah pidato tersebut)," ujar pria lulusan Harvard University itu. 

Salinan pidato Nadiem viral di media sosial beberapa hari sebelum perayaan HGN. Pidato itu berisi pandangan Nadiem terkait hal-hal yang menghambat dan tantangan dunia pendidikan di Indonesia.

Dalam pidato itu, menurut Nadiem, ia menginginkan agar masyarakat turut berperan serta dalam membantu pemerintah membenahi sistem pendidikan nasional. Dengan begitu, perbaikan sistem pendidikan bisa berjalan sinambung. 

"Jadi, maksud saya, kalau kita bisa mengerahkan berbagai macam usaha kita...Contoh dalam pelatihan guru, dalam sekolah, dalam program kepemimpinan. Jika itu bisa dilakukan civil society, saya akan senang sekali," ujarnya. 

Nadiem mengakui masih belum menemukan formula untuk menjalankan rencana tersebut. Namun, ia memastikan, bakal merealisasikan rencana itu. "Bagaimana kontrolnya agar tak disalahgunakan, kita masih belum menemukan formulanya. Tapi, sedang kami coba rancang," kata dia. 

Sponsored

 

Berita Lainnya
×
tekid