sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cobaan bertubi-tubi, Kapolri mengaku kepercayaan masyarakat kian merosot

Saat ini Polri semakin tidak dipercaya dan merosot hingga ke posisi sembilan untuk institusi yang dipercaya publik.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Selasa, 04 Okt 2022 10:19 WIB
Cobaan bertubi-tubi, Kapolri mengaku kepercayaan masyarakat kian merosot

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui kepercayaan masyarakat ke institusi Polri semakin merosot. Polri sempat beberapa kali menempati peringkat tiga besar sebagai lembaga negara yang dipercaya publik.

Karena itu, Sigit berharap kepada 2.073 perwira Polri lulusan Sekolah Inspektur Polisi angkatan (SIP) ke-51 pada 2022 Resimen Satya Intar Adinata Pratapa (51AP) bisa mengembalikan kepercayaan publik. Para perwira itu dilantik Sigit kemarin, Senin (3/10). 

“Karena kepercayaan masyarakat terhadap Polri merupakan hal yang sangat penting,” kata Sigit dalam keterangannya, Selasa (4/10).

Menurut Sigit, kepercayaan terhadap Polri seringkali lebih dari 70% di antara lembaga negara lainnya. Namun, saat ini institusinya semakin tidak dipercaya dan merosot hingga ke posisi sembilan untuk institusi yang dipercaya publik.

Bagi Sigit, ini semua adalah ujian untuk Korps Bhayangkara. Ujian seperti ini disebut menjadikan kepolisian sebagai institusi yang lebih baik lagi.

“Akan tetapi dengan adanya berbagai ujian, terutama pada September ini kepercayaan masyarakat terhadap Polri merosot,” ujar Sigit.

Ujian yang dimaksud adalah insiden Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Ratusan Aremania dan dua anggota polisi harus meregang nyawa akibat gas air mata yang membuat kericuhan semakin menjadi.

Padahal kepolisian masih ada beberapa pekerjaan rumah dalam waktu dekat, yaitu menyukseskan Presidensi G20.

Sponsored

“Hingga kita saat ini berada di peringkat sembilan di antara lembaga negara, hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua untuk bagaimana caranya mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat,” ucap Sigit.

Sebelumnya, Polri melakukan pemeriksaan terhadap 28 anggota yang diduga melakukan pelanggaran etik atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hal itu berdasarkan pemeriksaan yang masih berjalan.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pemeriksaan dilakukan Inspektorat Khusus dari Itwasum Polri serta Biro Paminal Divisi Propam Polri. Sejauh ini, hasil pemeriksaan menunjukkan mereka telah melanggar etik.

"Hasil pemeriksaan Itsus Itwasum Polri dan Biro Paminal yang juga melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik anggota polri sebanyak 28 personil Polri. Ini pun masih dalam proses pemeriksaan," kata Dedi saat konferensi pers di Malang, Jatim, Senin (3/10).

Bahkan, Sigit mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat sebagai imbas tragedi tersebut. Keputusan itu tertuang dalam surat telegram nomor ST 2098/X/KEP/2022.

Ferli, kata Dedi, juga dipindahkan ke SSDM Polri sebagai pamen atau perwira menengah. Pencopotannya pun berdasarkan hasil investigasi Polri yang masih berjalan.

Dedi menyebut, untuk mengisi posisi kosong itu, Kapolri menaruh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana.

"Bapak Kapolri mengambil suatu keputusan, yang memutuskan berdasarkan surat telegram nomor ST 2098/X/KEP/2022, menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasikan sebagai pamen SSDM Polri," kata Dedi saat konferensi pers di Malang, Jatim, Senin (3/10).

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid