sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Corona paksa Polri rancang strategi khusus mudik

Polri akan memberlakukan pengamanan khusus mudik antisipasi Covid-19.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Rabu, 18 Mar 2020 17:04 WIB
Corona paksa Polri rancang strategi khusus mudik

Polri tengah merancang pengamanan khusus saat mudik jelang Ramadan dan Lebaran di tengah pembatasan sosial atau social distancing untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, Polri akan memberlakukan pengamanan khusus sesuai perkembangan penyebaran Covid-19.

Namun, sampai saat ini persiapan pengamanan mudik masih sesuai dengan pengamanan dalam operasi ketupat sebelumnya.

"Kita akan melihat bagaimana perkembangan situasinya untuk selanjutnya membuat strategi khusus mengantisipasi dalam arus mudik tersebut," kata Asep di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (18/3).

Terkait imbauan untuk tidak mudik di media sosial, Asep mengatakan pihaknya juga tidak dapat melakukan pelarangan mudik Ramadan dan Lebaran mendatang.

Ia menyebut masyarakat memiliki kesadaran untuk mempertimbangkan secara pribadi hal itu.

"Memang di media sosial imbauan itu disosialisasikan, tapi tetap kembali kepada pribadi masing-masing, bagaimana agar penyebaran ini (Covid-19) tidak berkembang," tutur Asep.

Ditambahkan Asep, Polri juga akan menerapkan pengawasan lebih pada tempat-tempat keramaian yang ada. Namun, ia masih belum dapat membeberkan eskalasi pasukan yang dikerahkan.

Sponsored

Menurut Asep, pengamanan itu guna menjamin keamanan masyarakat yang secara mendesak harus ke tempat umum di mana biasa terjadi keramaian. Hal itu sejalan dengan pemberlakuan pembatasan sosial di tempat keramaian seperti, pasar dan swalayan.

"Polri itu melakukan langkah-langkah perbantuan keamanan atau peningkatan keamanan pada tempat-tempat berkumpulnya masyarakat saat ini," pungkasnya.

Diketahui, Kasus infeksi Covid-19 di Indonesia bertambah 30 kasus hingga Rabu (18/3) pukul 12.00 WIB. Jumlah pasien meninggal juga meningkat menjadi 19 orang.

"Total keseluruhan sampaik sekarang, Rabu (18/3) pukul 12.00 WIB adalah 227 kasus positif," kata juru bicara pemerintah dalam penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat menyampaikan keterangan resmi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Jakarta, Rabu (18/3).

Menurutnya, jumlah tersebut tersebar di sejumlah wilayah. Di Banten, terdapat empat kasus positif coronavirus. Di DIY satu kasus, DKI Jakarta 30 kasus, Jawa Barat 12 kasus, Jawa Tengah dua kasus, dan masing-masing satu kasus di Sumatera Utara, Lampung, Riau, dan Kalimantan Timur.

Menurut Yurianto, dari 227 kasus yang ada, 11 orang telah dinyatakan sembuh. Adapun 19 lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Berita Lainnya
×
tekid