sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19 momentum terangi rumah dengan ibadah

Wabah Covid-19 bukan halangan untuk ibadah saat Ramadan.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 13 Apr 2020 14:18 WIB
Covid-19 momentum terangi rumah dengan ibadah

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Sholeh meminta masyarakat menyikapi pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) sebagai rahmat Allah.

Menurutnya, wabah Covid-19 bukanlah halangan untuk beribadah selama Ramadan, dan justru merupakan momentum bagi Muslim untuk merekatkan kekeluargaan dan kehidupan rumah tangga. 

Covid-19 ini, sambung dia, mendorong kebiasaan baru dalam tata cara beribadah lantaran keadaan belum terkendali. Namun, tetap sesuai koridor syariah.
 
“Hikmah Covid-19 hari ini adalah mari kita jadikan rumah kita sebagai pusat kegiatan ibadah. Kita terangi rumah kita dengan ibadah, jangan gelap seperti kuburan,” ucap Asrorun Niam di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4).

Ia menjelaskan, etos keagamaan selama bulan Ramadan harus dimaknai sebagai solusi dalam penanganan pencegahan wabah Covid-19. Di sisi lain, harus pula dimaknai untuk menjamin keselamatan dan keamanan bangsa dan negara.

Wabah Covid-10 ini, lanjut Asrorun Niam, menjadi momentum untuk berbagi sedekah terhadap mereka terdampak Covid-19.

Bahkan, kata Niam, jika tidak mampu, berdiam diri di rumah pun merupakan sedekah karena telah berupaya menghindarkan diri untuk memperbesar potensi penularan virus.

“Kita bisa bersedekah (pula) dengan tidak mudik,” katanya.

Untuk itu ia menyarankan warga Muslim mempertimbangkan kembali rencana mudik guna merayakan Idulfitri 1441 Hijriyah, karena justru bisa mendatangkan masalah.

Sponsored

"Mudik untuk bersilaturahmi sangat dianjurkan. Namun, kalau dipaksakan alih-alih membawa manfaat malah bisa membawa masalah," ungkapnya.

Niam menyarankan agar umat Islam memanfaatkan teknologi untuk bersilaturahmi semasa wabah, dengan mangutip hadis Nabi Muhammad SAW, berkenaan dengan penanggulangan wabah.

"Apabila kamu mendengar ada wabah di suatu daerah, maka jangan masuk ke daerah itu. Sebaliknya, kalau kamu berada di kawasan yang terjadi wabah, maka jangan keluar dari kawasan itu agar tidak menularkan ke luar," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid