sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19 renggut 50% lansia, Menkes buka peluang pakai vaksin Moderna-AstraZeneca

Kemenkes gelar vaksinasi untuk lansia besok pagi.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Minggu, 07 Feb 2021 20:00 WIB
Covid-19 renggut 50% lansia, Menkes buka peluang pakai vaksin Moderna-AstraZeneca

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersyukur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberi persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, untuk lanjut usia (lansia). Sebab lansia, 59 tahun ke atas, berisiko lebih tinggi meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

“Dari seluruh orang Indonesia yang pernah terpapar Covid-19 cuma 10%, tetapi total lansia yang meninggal karena Covid-19 itu 50%,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2).

Untuk mempercepat program vaksinasi bagi lansia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai besok, Senin (7/2), pukul 09.00 WIB, akan memulai penyuntikan vaksin ke para lansia.

Untuk prioritas pertama, Kemenkes akan menyasar tenaga kesehatan (nakes) berusia di atas 60 tahun sebanyak 11.600 orang. Menkes juga membuka peluang menggunakan vaksin Pfizer-BioTech, Moderna, hingga AstraZeneca untuk lansia.

“Jadi, vaksin-vaksin yang sudah mendapatkan EUA di luar negeri, contohnya seperti Moderna, di Amerika seperti Pfizer, dan AstraZeneca semuanya bisa di atas 60 tahun. Jadi, kalau mereka nanti saatnya tiba, kita peroleh, pasti akan bisa digunakan untuk orang-orang Indonesia di atas 60 tahun. Otomatis, menunggu persetujuan BPOM,” tutur Budi.

Sebelumnya, berdasarkan hasil uji klinis fase I dan II di China yang melibatkan sekitar 400 lansia, menunjukkan imunogenisitas (kemampuan dalam memicu respons imun dari tubuh manusia) sebesar 97,96%, setelah 28 hari pemberian dosis kedua. Dari segi keamanan, tidak ditemukan efek samping serius.

Sementara itu, uji klinis fase III di Brazil yang melibatkan sekitar 600 lansia juga menunjukkan vaksin Covid-19 Sinovac aman tanpa ada laporan efek samping serius atau ringan, seperti nyeri, mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit, hingga sakit kepala.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengingatkan, lansia tergolong kelompok rentan dengan kecenderungan memiliki komorbid (penyakit penyerta). Ia meminta perlu mitigasi risiko dan kecermatan dalam proses sceening sebelum diputuskan untuk disuntik vaksin Covid-19 ini.

Sponsored

Jika ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), maka penyelenggara program vaksinasi harus sudah siap siaga.

“Dengan diterbitkannya EUA ini, diharapkan angka kematian lansia akibat terpapar Covid-19 menurun,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2).

BPOM telah mengeluarkan acuan sebelum melakukan vaksinasi untuk lansia. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01/07/Kemenkes/12758/2020 yang diteken mantan Menkes Terawan Agus Putranto.

Ada tujuh merek vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi, yaitu AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavac, Pfizer/Biontech, Sinovac, dan PT Bio Farma. Namun, hanya AstraZeneca, Novavac, dan Sinopharm yang telah mencapai tahap evaluasi di BPOM.

Berita Lainnya
×
tekid