sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Di tengah Covid-19, wanita hamil di Kota Serang diperkirakan meningkat 

Ini dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas di luar rumah dan keterbatasan pelaksanaan program KB.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Senin, 20 Apr 2020 11:56 WIB
Di tengah Covid-19, wanita hamil di Kota Serang diperkirakan meningkat 

Jumlah wanita hamil di Kota Serang, Banten bakal meningkat drastis pada pasangan usia subur (PUS). Kondisi tersebut, dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas di luar rumah dan keterbatasan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) selama pandemi Covid-19.

Berdasar, data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, pada 2019 dari total PUS 199.000 terdapat 80 persen yang aktif memasang alat KB.
 
Sedangkan, awal 2020 DP3AKB dari total 1.500 alat KB baru terpakai tak lebih dari 100 alat. Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KB-K3) pada DP3AKB Kota Serang, Ida Dahlia mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya memperkirakan banyak PUS yang positif hamil.

"Kalau data secara aktual, kami belum bisa mendata. Tapi diperkirakan, wanita hamil khususnya PUS bertambah," kata Ida saat dikonfirmasi, Senin (20/4).

Ida menyatakan, pembatasan aktivitas masyarakat dan keterbatasan layanan KB menjadi penyebab utama. Kondisi ini, terpantau melalui laporan di group Whatapps Messenger kader posyando. "Kebanyakan di rumah jadinya positif," katanya, sambil tersenyum.

Sponsored

Dia mengaku, di tengah pandemi coronavirus berupaya melakukan sosialisasi kepada kader-kader posyandu agar meminta PUS menunda kehamilan, melalui program KB. "Jadi masyarakat, tidak bisa menggunakan suntik KB, implan, pil, kondom, spiral, dan melalui cara alami melalui senggama terputus," beber Ida.

Sementara itu, Kepala DPK3AKB Kota Serang, Toyalis mengatakan, telah meminta petugas di lapangan melakukan koordinasi bersama dengan faskes, seperti, bidan praktek dan klinik swasta melakukan perjanjian agar melayani pemasangan KB.  "Kondisi ini, memang ada sedikit khawatir program KB terganggu, dengan berbagai keterbatasan masyarakat,” katanya.

Dia mengungkapkan, setiap tahun pihaknya menyediakan 1.500 alat KB yang diberikan untuk masyarakat. Tahun sebelumnya, pembagian dilakukan secara bertahap berkeliling ke lingkungan masyarakat bersama kader-kader posyandu dan puskesmas. "Tahun ini, baru satu titik di Curug. Setelah itu, semua kegiatan mengumpulkan orang banyak dilarang," katanya.
 

Berita Lainnya
×
tekid