Curah hujan tinggi di Jabodetabek terjadi hingga 28 Februari

Kepala Pusat Meteorologi BMKG Fachri Radjab mengatakan curah hujan tinggi di Jabodetabek diprediksi terus terjadi pada tiga hari ke depan atau hingga 28 Februari 2020. Hujan juga berpotensi terjadi di luar Jabodetabek.

"Masih musim penghujan. Saat ini memang puncaknya untuk wilayah Jabodetabek. Tetapi intensitas hujan lebat masih bisa terjadi. Tiga hari ke depan potensi masih ada," kata Fachri saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (25/2).

Curah hujan yang akan terjadi di Jabodetabek termasuk dalam kategori hujan lebat dan sangat lebat. BMKG membagi hujan pada tiga kategori, yaitu hujan lebat, sangat lebat dan hujan ekstrem.

"Kalau lebat itu curah hujannya 500mm-100mm/jam, sangat lebat 100mm-150mm/jam dan ekstrem 150mm/jam. Ke depan itu masih ada potensi hujan lebat dan sangat lebat," katanya.

Curah hujan tinggi umumnya terjadi pada pagi dan malam hari. Sementara untuk siang dan sore hujan cenderung mereda atau cerah.

"Distribusi hujan diprediksi rata terjadi sepanjang hari, tetapi lebih tinggi untuk waktunya potensi hujan terjadi pada pagi dan malam hari," ujarnya.

Curah hujan tinggi tidak hanya terjadi di Jabodetabek. Melainkan juga terjadi di wilayah lain di Indonesia.

"Kalau Jawa itu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan," kata dia.

Diketahui, curah hujan tinggi terjadi di wilayah Jabodetabek sejak pukul 03.00 hingga pukul 08.00. Akibatnya beberapa titik lokasi di Jakarta tergenang banjir.

Berdasarkan pantauan Alinea.id, banjir terjadi di Jakarta Pusat. Salah satunya di sekeliling kawasan Medan Merdeka Monas. Tak hanya itu, sepanjang perjalanan dari Stasiun Kota menuju Harmoni dan Monas juga tergenang banjir.