sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Satgas Covid-19: Dampak libur panjang Oktober anomali karena kerumunan Rizieq

Kenaikan kasus terkonfirmasi baru, yang meroket hingga 8.000 per hari, baru terjadi pada pekan ketiga.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Rabu, 16 Des 2020 15:05 WIB
Satgas Covid-19: Dampak libur panjang Oktober anomali karena kerumunan Rizieq

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menganggap dampak libur panjang pada 28 Oktober-3 November 2020 anomali lantaran peningkatan kasus positif terhadap yang dites (positivity rate) terjadi pada pekan ketiga. Sementara itu, lonjakannya terjadi pada minggu kedua kala libur panjang 22-25 Mei (Idulfitri) dan 20-23 Agustus.

Tim Pakar Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah, menduga, dampak libur panjang pada akhir Oktober itu membaur dengan berbagai perayaan yang mengundang kerumunan. Imbasnya, positivity rate terus merangkak naik sehingga penambahan kasus terkonfirmasi sempat tembus 8.000 per hari.

"Dampak libur panjang bulan Oktober waktu jeda lebih lama daripada dua libur panjang sebelumnya. Namun, ternyata memang setelah itu ada banyak kejadian juga di luar libur panjang. Ada beberapa event kerumunan yang mungkin menambah kontribusi angka-angka yang ditemukan,” tuturnya dalam telekonferensi, Rabu (16/12).

Dirinya menyebut, libur panjang 22-25 Mei menyebabkan penambahan kasus sebesar 70-90%. Dari sekitar 600 kasus per hari menjadi sekitar 1.000 per hari.

Sedangkan saat 20-23 Agustus, kenaikan kasus diperparah dengan banyaknya orang mengambil cuti untuk memperpanjang hari libur. Karenanya, positivity rate dan penambahan kasus baru meningkat signifikan pada September.

“Angka positivity rate-nya juga naik sampai dengan 3,9%. Ini menunjukkan laju penularan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat memang signifikan bertambah. Jadi, lajunya semakin cepat, penularannya semakin banyak,” tutur Dewi.

Dari tiga kasus libur panjang tersebut, ternyata kenaikan kasus Covid-19 bukan semata-mata disebabkan bertambahnya jumlah pemeriksaan. Namun, libur panjang berdampak signifikan dalam mengerek kenaikan kasus positif dan positivity rate.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, sebelumnya mengakui, kenaikan kasus penularan di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir karena libur panjang lalu.

Sponsored

"Memang harus diakui terjadi peningkatan kasus selama libur panjang yang lalu. Namun, kalau dilihat angkanya, masih bisa dikendalikan. Artinya, tidak lebih tinggi dibandingkan libur panjang di bulan Agustus yang lalu,” ucapnya, Senin (23/11).

Peningkatan kasus juga dampak kerumunan massa saat menjemput pendiri Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada 10 November. Juga beberapa kegiatan maulid Nabi yang menghadirkan Rizieq, seperti di Tebet, Jakarta Selatan; Petamburan, Jakarta Pusat; dan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Berita Lainnya
×
tekid