sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polri: Dana pelatihan anggota teroris JI capai Rp65 juta sebulan

Pelatihan anggota JI dilakukan selama enam bulan sebelum berangkat ke Suriah.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 28 Des 2020 16:42 WIB
Polri: Dana pelatihan anggota teroris JI capai Rp65 juta sebulan

Polri menyebut dana yang digunakan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk mengadakan pelatihan bagi anggotanya sebelum berangkat ke Suriah mencapai Rp65 juta dalam sebulan.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, salah satu lokasi pelatihan kelompok JI tersebut berada di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Pelatihan itu wajib dilakukan anggota JI yang hendak ke Suriah selama enam bulan.

Menurut Argo, pelatihan tersebut sudah berjalan sejak 2011 dan diikuti tujuh angkatan. Dalam pelatihan, para anggota dibekali kemampuan menggunakan senjata tajam seperti samurai, ilmu bela diri, melempar pisau, dan merakit bom.

"Dalam satu bulan pengeluaran untuk pelatihan mencapai Rp65 juta untuk makan, alat kesehatan, membayar pelatih, dan sebagainya," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (28/12).

Argo mengungkapkan, pelatihan para anggota JI pertama kali dilakukan oleh terduga teroris bernama Pak Joko alias Pak Karso yang sudah ditangkap Densus 88. Kemudian, selanjutnya, dilakukan pelatihan oleh pelatih-pelatih rekomendasi Pak Karso.

"Pelatihan ini dilakukan di 12 lokasi yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, salah satunya di Ungaran Semarang. Ada delapan pelatih yang sudah direkrut," ujar Argo.

Dijelaskan Argo, selama pelatihan dipilih 10 orang terbaik untuk diberangkatkan ke Suriah. Biaya, berdasarkan pengkuan salah satu terduga teroris, mencapai Rp300 juta untuk 10-12 orang.

Dana tersebut didapat dari pengumpulan melalui infak yang disebar melalui kotak amal dan iuran dengan nilai beragam dari 6.000 pengikut aktif kelompok JI.

Sponsored

"Di Suriah sana mereka diajarkan menggunakan senpi laras panjang maupun pendek dan merakit bom. Sudah ada yang meninggal dan dikubur di sana, ada juga yang kembali ke Indonesia dan sudah ditangkap," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid