sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dewan Pers ingatkan dampak turunan Covid-19

Dewan Pers mengapresiasi kerja keras pemerintah tangani Covid-19.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Kamis, 26 Mar 2020 15:59 WIB
Dewan Pers ingatkan dampak turunan Covid-19

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengingatkan semua pihak akan dampak negatif yang ditimbulkan pandemi coronavirus (Covid-19), khususnya bidang sosial dan ekonomi.

"Dengan kerendahan hati, Dewan Pers ingin mengingatkan kepada semua pihak bahwa yang dibutuhkan saat ini tidak sebatas pada penanganan medis terhadap masyarakat yang terpapar atau diduga terpapar virus corona, tetapi juga dampak turunan pandemi Covid-19, khususnya di bidang sosial dan ekonomi," katanya via rilis yang diterima di Jakarta, Kamis (26/).   

Dewan Pers, lanjut M Nuh, menyambut baik berbagai paket kebijakan yang telah diluncurkan pemerintah untuk menangani dampak sosial-ekonomi tersebut, meskipun harus dikawal realisasi di lapangan.

"Dewan Pers mengajak kita semua untuk memperkuat solidaritas sosial dengan memberi perhatian khusus untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang kehilangan mata pencaharian sehari hari atau yang mengalami penurunan penghasilan. Masih banyak warga masyarakat yang bekerja di sektor informal dan menggantungkan diri pada pendapatan harian," ucapnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi para dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya sebagai garda terdepan, pejuang kemanusiaan dalam memberikan layanan medis bagi para korban Covid 19 secara langsung.

Untuk tenaga medis yang meninggal dunia, Dewan Pers menyampaikan duka cita yang sangat mendalam.

"Semoga amal ibadah dan kemuliaan budi mereka diterima Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Demikian juga, bagi para pasien yang meninggal akibat Covid 19," doanya.  

Selain itu, Dewan Pers mengapresiasi kerja keras pemerintah, baik pusat dan daerah (provinsi, kabupaten/kota) dalam upaya menangani penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing.

Sponsored

"Kami yakin pemerintah terus berupaya sekuat tenaga untuk menangani COVID-19 ini dengan baik dan dampak turunannya, khususnya di bidang ekonomi dan sosial," ucap Mohammad Nuh.

Mantan Menteri Pendidikan era SBY itu juga mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19, mulai dari aparat TNI, Polri, rumah sakit, perguruan tinggi, kalangan pengusaha serta unsur-unsur masyarakat yang berkomitmen penuh untuk berkontribusi positif dan nyata terhadap upaya penanggulangan musibah nasional tersebut.

"Semangat kesukarelawanan dan gotong royong semua pihak merupakan modal utama bangsa Indonesia untuk dapat segera mengatasi bencana nasional ini," ujarnya.

Diketahui, jumlah pasien positif virus corona disease atau Covid-19 mengalami penambahan sebanyak 103 kasus. Jumlah itu didapat berdasarkan hasil pendataan pemerintah sejak 25 Maret 2020 hingga 26 Maret 2020 pukul 12.00 WIB.

"Ada penambahan kasus konfirmasi positif kurang lebih sebanyak 103 orang. Sehingga jumlah totalnya menjadi 893 kasus," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (26/3) 

DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan jumlah pasien positif terbanyak, yaitu 53 kasus. Selain itu, terdapat satu kasus di Banten, lima kasus di Jawa Barat, Jawa Tengah dua kasus, Jawa Timur delapan kasus, Kalimanatan Tengah dua kasus, dan Sumatera Barat tiga kasus.

Kemudian, Sulawesi Selatan 14 kasus, Sulawesi Tengah satu kasus, Lampung dua kasus, Riau satu kasus, Papua empat kasus, dan terdapat tujuh kasus yang masih dalam proses verifikasi di lapangan.

"Kalau kita lihat sebarannya, memang masih didominasi kasus yang kita temukan banyak di DKI Jakarta. Sementara kita lihat di Sulawesi Selatan juga terjadi penambahan kasus yang cukup banyak, 14 orang. Ini hendaknya mejadi atensi kita sekalian dalam konteks untuk mewaspadai ini," kata Yuri.

Dia juga mengatakan, terdapat empat kasus baru yang dinyatakan sembuh. Keempatnya terdiri dari masing-masing dua kasus di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

"Oleh karena itu, jumlah kasus sembuh ada 35 orang," ucap Yuri.

Sementara itu, kasus kematian masih menunjukan kenaikan yang signifikan yakni 20 kasus. Rinciannya 15 kasus di DKI Jakarta, Jawa Barat satu kasus, Jawa Tengah dua kasus, dan Jawa Timur tiga kasus. 

"Sehingga totalnya ada 78 orang," pungkasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid