sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dirjenpas: Tahanan LP Donggala dan Palu diberi cuti seminggu

Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Donggala dan Palu diberi waktu satu minggu untuk bersama keluarga.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 01 Okt 2018 18:44 WIB
Dirjenpas: Tahanan LP Donggala dan Palu diberi cuti seminggu

Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Dirjenpas) memberikan waktu selama satu minggu kepada seluruh warga binaan lembaga pemasyarakatan yang ada di Donggala dan Palu pasca gempa dan tsunami Jumat lalu (1/10). Waktu itu diberikan agar penghuni lapas dapat bertemu dengan keluarganya yang menjadi korban akibat gempa berkekuatan 7,4 magnetudo.

“Kami berikan waktu satu minggu kepada mereka agar melaporkan kembali,” kata Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan, Sri Puguh Utami di Gedung Dirjenpas, Senin (1/10).

Saat terjadi gempa dua hari lalu, petugas lapas telah melakukan pertolongan pertama kepada seluruh warga binaan dengan mengumpulkannya di lapangan. Kemudian kepala masing-masing lapas telah mengizinkan sedikit-demi sedikit warga binaan untuk bergantian ke luar menemui masing-masing keluarganya.

Tetapi kemudian seluruh warga binaan panik dan berteriak-teriak saat guncangan terasa. Akibatnya warga binaan membobol gerbang juga tembok untuk segera menyelamatkan diri dan bertemu dengan keluarganya.

Data Dirjenpas menunjukkan isi total lembaga pemasyarakatan di Sulawesi Tengah mencapai 3.220 tahanan. Sementara jumlah tahanan yang tidak ada di tempat sebanyak 1424. Jumlah tersebut bisa terus bergerak karena belum adanya data dari Lapas Donggala sampai dengan saat ini.

Perinciannya, Lapas Palu dihuni 581 dan tersisa 66 warga binaan. Sedangkan Rutan Palu dihuni 463 dan yang tetap berada di dalam sebanyak 53 warga binaan. Semntara itu LPP yang dihuni 84 warga binaan dan tiga bayi hanya tersisa sembilan warga binaan. Begitu juga dengan LPKA yang dihuni 29 warga binaan hanya tersisa lima orang.

Sementara tidak ada satu pun warga binaan di lembaga pemasyarakatan Donggala yang tersisa. Meski demikian, sampai pagi tadi, sudah adanya laporan dari petugas mengenai warga binaan yang kembali, namun belum dapat dipastikan jumlahnya.

Kapasitas Lapas melebihi daya tampung sebenarnya

Sponsored

Dari 12 jenis lembaga pemasyarakatan yang ada di Sulawesi Tengah, seluruhnya diisi dengan daya tampung yang melebihi batas. Kendati demikian, hal itu bukanlah salah satu alasan yang menyebabkan warga binaan tidak dapat dikendalikan secara teratur saat gempa terjadi.

Secara detail Lapas Palu memiliki kapasitas 210 orang, akan tetapi diisi 581 orang. Sedangkan di Rutan Palu berkapasitas 120 orang tetapi diisi 463 orang. Kemudian Rutan Donggala berkapasitas 108 orang dan diisi 243 orang. 

Warga binaan di Palu dan Donggala sendiri merupakan narapidana kasus tipikor, kriminal biasa dan narkotika. Sedangkan untuk terpidana kasus teroris telah dipindahkan dua hari sebelum kejadian gempa dan tsunami.

Untuk mengembalikan warga binaan sendiri, Sri Puguh menuturkan petugas selalu mengutamakan cara-cara persuasif. Akan tetapi setelah lebih dari satu minggu satgas yang telah dibentuk akan melakukan pencarian jika ada warga binaan yang belum kembali.

Traumatis menjadi kendala utama untuk mengembalikan para warga binaan di samping kondisi Lapas yang belum membaik. Namun Dirjenpas akan segera melaporkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) untuk membahas mengenai kerusakan tersebut.
 

Berita Lainnya
×
tekid