sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ditanya soal efektivitas vaksin Sinovac, ini jawaban Menkes Terawan

Terawan mengaku, masih menganalisis lebih dalam terkait efektivitas vaksin Covid-19 yang dilakukan seluruh kandidat di dunia.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Kamis, 10 Des 2020 18:05 WIB
Ditanya soal efektivitas vaksin Sinovac, ini jawaban Menkes Terawan

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mempertanyakan efektivitas vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech di negara lain. Indonesia bisa merujuk mekanisme vaksinasi di negara yang telah memakai vaksin itu dan efektivitasnya baik.

"Sudah pernah vaksin Sinovac dipakai di negara lain? Di negara mana yang sudah berhasil, misalnya? Supaya kejadian imunisasi bisa dibandingkan juga dengan negara lainnya. Apakah sudah berhasil di China atau tidak," kata Saleh dalam rapat kerja bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang disiarkan secara daring, Kamis (10/12).

Menanggapi pertanyaan itu, Menkes Terawan malah menerangkan perbedaan mekanisme penggunaan vaksin. "Dipakai sama uji klinis ini agak berbeda. Jadi, kalau uji klinis itu pakai conventions used, kalau vaksinasi itu minimal menggunakan Emergency Use Auhorization (EUA)," ucap Terawan.

Terawan mengatakan, satu-satunya kandidat vaksin dunia yang sudah mendapat sertifikat EUA baru Pfizer. Sementara kandidat vaksin lainnya, termasuk Sinovac yang telah dipesan pemerintah Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis, belum mempunyai sertifikat penggunaan vaksin dalam kondisi darurat itu.

"Kalau ada ribuan orang yang (mengikuti jadi relawan yang tengah) dikerjakan, itu masih dalam kapasitas uji klinis tiga yang dilebarkan. Mau berapa pasiennya. Karena itu kami masih terus mengikuti Pak," tutur Terawan.

"Memang ini unik. Kalau biasanya vaksinasinya sudah ada, izin edar sudah ada, kami tinggal lakukan perencanaan yang baku. Itu bisa gampang. Tetapi sebenarnya ini vaksin belum ada, yang istilahnya sudah punya izin edar untuk kami gunakan," imbuh Terawan.

Kendati demikian, Terawan mengaku, masih menganalisis lebih dalam efektivitas vaksin Covid-19 yang dilakukan seluruh kandidat di dunia. "Jadi, tetap harus pelajari semua satu per satu vaksinnya demi keselamatan. Itu yang kami lakukan Pak," ucapnya.

Berkenaan dengan vaksin Covid-19 Sinovac yang telah dipesan, Terawan mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM tengah berupaya melakukan analisis terkait vaksin yang baik dan efektif untuk Indonesia.

Sponsored

"Yang dikerjakan oleh BPOM adalah dalam rangkaian untuk apa yang paling cocok untuk Indonesia ini dengan geografis, dengan suhu yang beda, itu apa yang paling aman. Karena juga menyangkut coolant-nya Pak. Kalau berbeda vaksinnya juga kami mikir, bagaimana distribusinya. Itu juga menjadi pertimbangan yang tidak mudah," tutur dia.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan Indonesia kedatangan vaksin Covid-19. Setidaknya, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech asal China telah mendarat di Indonesia pada Minggu (6/12) malam.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid