sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dituding ada kepentingan jadi pansel capim KPK, Hendardi: Emang gue pikirin

Hendardi menjelaskan, dirinya menjadi pansel capim KPK karena integritas yang dibangun sejak lama.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Minggu, 25 Agst 2019 16:35 WIB
Dituding ada kepentingan jadi pansel capim KPK, Hendardi: Emang gue pikirin

Anggota panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hendardi angkat bicara terkati tudingan Koalisi Kawal Capim KPK yang mengatakan pansel KPK punya kepentingan dengan institusi Polri. Dirinya mengaku, tak mau ambil pusing terkait hal itu.

"EGP (emang gue pikirin). Kalau mereka merasa lebih pantas jadi pansel dan lebih punya integritas, silakan empat tahun lagi minta ke presiden untuk jadi pansel," ujarnya saat dihubungi Alinea.id, Minggu (25/8).

Hendardi menjelaskan, dirinya menjadi pansel capim KPK karena integritas yang dibangun sejak lama. Namun, ia tak menyangkal bahwa dirinya menjadi penasihat Kapolri dan Wakapolri sejam zaman kepemimpinan Kapolri Badroedin Haiti.

"Memangnya integritas saya dibangun hanya beberapa tahun ini sejak saya jadi penasihat ahli Kapolri? Terlalu simpel. Integritas saya dibangun lebih dari tiga dasawarsa, sejak saya jadi pimpinan mahasiswa. Mungkin sebagian dari mereka masih menyusu,” tutur Hendardi.

Terkait dengan adanya unsur kepentingan dalam seleksi capim KPK, Hendardi justru menantang Koalisi Kawal Capim KPK untuk menempati posisinya di periode mendatang. Ia tak mengomentari sedikit pun mengenai unsur kepentingan instansi Polri yang diduga dilakukannya.

Sementara itu, Ketua Pansel Capim KPK Yenty Garnasih membantah dirinya sebagai tenaga ahli di Bareskrim Polri. Ia menuturkan, dirinya hanya pernah menjadi saksi ahli dalam sebuah kasus yang ditangani Polri.

Yenti mengungkapkan, dirinya memang merupakan tenaga pengajar di Kalemdiklat Polri. Kendati demikian, ia juga mengajar di lembaga pendidikan dan pelatihan instansi hukum lainnya.

“Saya pengajar saja di berbagai program pendidikan Polri, badiklat kejaksaan, pusdik pajak, pusdik bea cukai, dan lain-lain,” ucapnya.

Sponsored

Sebelumnya, Koalisi Kawal Capim KPK yang terdiri dari Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Pusako, dan Indonesia Corruption Watch (ICW) menerangkan, ada unsur kepentingan dalam menyeleksi capim KPK yang dilakukan pansel.

Hal itu terlihat dari latar belakang Ketua Pansel Yenty Garnasih dan dua anggotanya, Hendardi dan Indrianto Seno Aji. Ketiganya, sebut Asfinawati, terbukti memiliki hubungan kerja dengan instansi Polri.

Berita Lainnya
×
tekid