'Dosa' pemerintah di balik penolakan RS atas pasien Covid-19

Orientasi bisnis Rumah Sakit (RS) sering kali mendominasi dibanding menjalankan fungsi sosial dan kemanusiaannya. Hal ini disebut-sebut menjadi penyebab banyaknya RS, khususnya swasta, menolak untuk menangani pasien coronavirus atau Covid-19.

Merespons hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS, Mardani Ali Sera menegaskan sudah seharusnya pemerintah turun tangan mendengar kabar ini. Apalagi datang dari Juru Bicara Istana untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

"Jangan salahkan RS, ini salah pemerintah yang tidak membina RS. Semua institusi yang ada di negeri ini, keberadaannya tergantung dari pemerintah," ujar Mardani kepada Alinea.id, Jumat (20/3).

Mardani mengatakan, penyebab semakin timpangnya fungsi RS di Tanah Air lantaran meminimnya pembinaan dari pemerintah. Pemerintah dinilai lebih menumbuhkan sisi kapitalisme sehingga menjadi realita seperti saat ini.

Anggota Komisi II DPR ini mendorong agar pemerintah tegas bemberi peringatan RS yang hanya berorientasi cari untung. Jika RS tersebut masih bandel, Mardani mendorong agar izin mereka disetop saja.

"Kalau mereka sudah menyimpang, tidak lagi memiliki fungsi sosial, kan harusnya keduanya berjalan tuh, kalau yang ada hanya fungsi bisnis, gampang kok, kasih peringatan. Kalau tetap tidak mau ikut, cabut izinnya. Berhenti itu," tegas dia.

Bagi Mardani, pemerintah sekarang cenderung menghiraukan otoritasnya, dan lamban dan terlalu terikat dengan swasta. Sehingga kapitalisme tampak tumbuh ke permukaan.

"Ini tidak bisa dilakukan kalau pemerintah sekarang tidak memiliki kemepemimpinan, apalagi mendapat bantuan dan terikat sama swasta. Ya repot," sambungnya.

Sebelumnya, beredar pernyataan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto tentang adanya sejumlah rumah sakit (RS) yang menolak untuk dijadikan rumah sakit rujukan. 

RS tersebut, kata Yuri ingin menjaga citranya sehingga menolak merawat pasien Covid-19. "Kalau ketauan nanti semua pasien lain gak mau dateng, this is bussiness," ungkap Yuri dalam wawancara di akun YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (17/3).