sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Komisi VIII DPR nilai usulan biaya ibadah haji Kemenag terlalu tinggi

Komisi VIII DPR sepakat untuk membahas kembali lebih dalam dan lebih detail terkait BPIH ini

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 17 Mar 2022 10:40 WIB
Komisi VIII DPR nilai usulan biaya ibadah haji Kemenag terlalu tinggi

Anggota Komisi VIII DPR Samsu Niang menilai, usulan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 1443H/2022M dari dari Kementerian Agama sebesar Rp42 juta terlalu tinggi. Apalagi kondisi perekonomian Indonesia yang hingga kini belum pulih dalam situasi pandemi Covid-19. 

Oleh karena itu, kata Samsu, Komisi VIII DPR sepakat untuk membahas kembali lebih dalam dan lebih detail terkait BPIH ini.

"Kami apresiasi penjelasan dari Dirjen Perjalanan Haji dan Umrah Kementerian Agama terkait biaya haji 2022 ini. Hanya perlu kami sampaikan di sini, bahwa untuk anggaran BPIH 2022 itu masih sangat tinggi, yakni Rp42 juta. Kalau bisa dikurangi karena tidak adanya di PCR dan karantina," ujar Samsu dalam keterangannya, Kamis (17/3).

Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan, pihaknya melihat ada beberapa poin yang masih sangat tinggi, terutama dalam komponen penerbangan. Dimana saat ini biaya penerbangan mencapai Rp31 juta, sementara dalam BPIH tahun 2020 lalu Garuda Indonesia malah bisa diturunkan hingga Rp27 juta. 

Dia pun meyakini, perlu ada negosiasi terkait penerbangan ini. Begitupun halnya dengan komponen pemondokan, transportasi dan katering jemaah di Arab Saudi. Sehingga perlu dilakukan pendalaman khusus untuk menyatukan persepsi dalam menentukan BPIH tahun 2022 ini.

Hal senada disampaikan anggota Komisi VIII DPR Subarna. Ia mengungkapkan, kewajiban bagi DPR untuk menekan biaya haji tahun 2022 ini seefisien mungkin. Namun dengan tetap mengedepankan keselamatan, kesehatan, dan keamanan bagi jemaah haji. 

"Kalau kita lihat jomplang sekali BPIH antara 2020 dengan 2022, yakni hampir Rp7 juta lebih. Sehingga perlu pembahasan lebih dalam lagi. Apakah kita perlu bahas lebih detail lagi supaya kita bisa menyisir per item (komponen-red)," katanya.

Adapun anggota Komisi VIII DPR Endang Maria Astuti mengatakan, sepakat agar pembahasan ini nantinya harus dibahas kembali secara rigid. Pasalnya, ada beberapa komponen yang mengalami perubahan. Misalnya, jumlah makan di Madinah yang semula 18 kali menjadi 15 kali, kendati ia mempertanyakan asumsi yang membuat komponen ini turun tiga kali.

Sponsored

"Begitupun dengan komponen penerbangan yang tidak dapat dipungkiri karena konflik Rusia-Ukraina membuat harga minyak (biofuel) dunia ikut melambung. Apakah lantas hal ini juga akan mempengaruhi biaya komponen penerbangan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini? Ini yang harus kita bahas kembali bersama dengan direktur penerbangan," pungkas Endang.

Berita Lainnya
×
tekid