sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DPR sesalkan Rizieq Shihab tak kooperatif soal swab test Covid-19

Dalih hak pasien untuk menyembunyikan kondisi kesehatannya dianggap tidak tepat saat pandemi.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Senin, 30 Nov 2020 10:20 WIB
DPR sesalkan Rizieq Shihab tak kooperatif soal <i>swab test</i> Covid-19

Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, menyayangkan sikap pendiri Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, yang tidak berkenan menyerahkan hasil tes usap (swab test) Covid-19 kepada petugas.

"Saya menyayangkan soal ketidaksetujuan hasil swab test untuk dipublikasikan kepada siapa pun," katanya kepada Alinea, Senin (30/11).

Dia memahami, sikap penolakan tersebut bagian dari hak pasien sebagaimana diatur dalam regulasi terkait praktik kedokteran ihwal menjaga kerahasiaan. Namun, baginya, itu dianggap kurang tepat di saat era pagebluk seperti ini.

"Ini adalah masa pandemi. Demi keselamatan pasien dan demi keselamatan orang-orang di sekitar yang pernah berinteraksi, perlu dilindungi keselamatan untuk berhati-hati dan waspada (dengan membuka hasil tes usap)," paparnya.

Kendati demikian, Rahmad mengaku, memanjatkan doa kepada Rizieq agar senantiasa diberikan sehat dan tidak terinfeksi Covid-19. Sebab, akan menimbulkan masalah baru dalam pengendalian pandemi jika tertular.

"Ini perlu jadi pertimbangan kepada siapa pun untuk bisa dicatat oleh Satgas dalam pengendalinan Covid seadainya pasien yang dites ada penyakit menular, seperti Covid-19," tuturnya.

"Bahkan dalam UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, disebutkan bagaimana mekanisme pengendalian penyakit menular dan ada ancaman bagi yang menghambat pengendalian penyakit menular seperti dalam Pasal 14," terang dia.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menyinggung tindakan Rizieq yang meninggalkan Rumah Sakit (RS) UMMI, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Dia berharap, kondisi pimpinan FPI itu baik dan tidak membahayakan orang lain.

Sponsored

"Ya, kita berdoa semoga meninggalkan paksa RS UMMI benar adanya sudah sehat. Jadi, tidak membahayakan pasiesn juga tidak membahayan orang lain," ucapnya.

Rahmad pun berharap Rizieq berkenan membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19 dengan menyosialisasikan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan setiap saat dengan sabun dan air mengalir.

"Sekali lagi saya tekankan untuk mengajak semua pihak, semua tokoh, termasuk HRS (Habib Rizieq Shihab), untuk benar kita selamatkan diri, kita selamatkan bersama dengan bergotong-royong bersama pemerintah untuk mengendalian Covid-19," katanya.

"Ingat, tiap hari umat berguguran karena virus ini. Jangan abai terhadap penyakit ini. Saya percaya, hanya dengan kerja sama, Covid-19 bisa kita kendalikan. Namun bila abai, akan semakin panjang derita umat," tandasnya.

Kapolres Bogor Kota, Kombes Hendri Fiuser, sebelumnya menyebut, Rizieq kabur dari RS UMMI, Sabtu (29/11) malam. Rizieq keluar melalui pintu belakang dan tidak memberikan hasil tes usapnya kepada petugas.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum FPI, Aziz Yanuar, beranggapan, kabar Rizieq kabur dari RS UMMI dilayangkan pihak yang memiliki keterbelakangan mental tingkat tinggi. "Akibat kebencian mendalam terhadap HRS," katanya kepada Alinea, Minggu (29/11).

Berita Lainnya
×
tekid