sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DPR setujui hibah drone dan heli dari AS

Kemhan meminta persetujuan Komisi I DPR RI ihwal hibah alutsista dari AS.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Rabu, 26 Feb 2020 14:16 WIB
DPR setujui hibah drone dan heli dari AS

Kementerian Pertahanan (Kemhan) meminta persetujuan Komisi I DPR RI ihwal hibah Drone ScanEagle dan upgrade tiga unit Helikopter Bell 412 dari pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Permintaan tersebut diajukan dalam Rapat Kerja (Raker) Kemhan bersama Komisi I di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).

"Jadi hari ini kita memberikan persetujuan kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan dalam pemberian hibah dari Amerika serikat, dalam bentuk ScanEagle UAV 14 unit, kemudian 412 helikopter equipment. Jadi ada 3 unit yang disepakati, helikopter 3 unit dan juga equipment-equipment-nya," jelas Ketua Komisi I, Meutya Hafid.

Namun, pihaknya meminta agar pemerintah tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan memindai secara teliti barang-barang hibahan yang diterima, termasuk kelayakan dan kebersihan barang-barang itu.

"Kehati-hatian itu apa? Tentu barangnya diperiksa dulu, kelayakannya diperiksa dulu. Kemudian juga misalnya alat deteksi dan lain-lain, harus dibersihkan terlebih dahulu dari hibah tersebut," urai Meutya.

Menurut politikus Golkar ini pemberian hibah barang alutsista Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia bukanlah yang pertama kali. Hal ini rutin terjadi seiring kerjasama antara AS dan Indonesia masih terjalin.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sakti Wahyu Trenggono memaparkan Kemhan akan mendapat hibah 14 drone ScanEagle dan upgrade (meningkatkan kemampuan) tiga unit Helikopter Bell 412 dari pemerintah AS. Menurut Trenggono l, hal ini guna memperkuat Alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL.

"Kami hadir di Komisi I DPR ini untuk menyampaikan permohonan persetujuan penerimaan hibah 14 drone Scan Eagle UAV dan upgrade Helikopter Bell 412 dari pemerintah AS," kata Trenggono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

Sponsored

Pemerintah AS sejak tahun 2014 sampai 2015 menawarkan program hibah (FMF) kepada TNI. Atas dasar itu, kata Trenggono, maka pada tahun 2017 TNI AL mengambil program FMF Hibah tersebut berupa Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan upgrade Helikopter Bell 412.

Sebagai tindak lanjut atas penawaran itu, sesuai ketentuan Kemhan membentuk tim pengkaji untuk melakukan penilaian apakah barang tersebut layak diterima dari aspek teknis, ekonomis, politis, dan strategis. Berdasarkan kajian tersebut Kemhan memutuskan akan menerima program hibah ini. 

"Drone ScanEagle memiliki nilai US$28,3 juta, dibutuhkan TNI AL untuk meningkatkan kemampuan ISR maritim guna memperkuat pertahanan negara," paparnya.

Trenggono menjelaskan, ScanEagle adalah bagian dari ScanEagle Unmanned Aircraft Systems, yang dikembangkan dan dibangun oleh Insitu Inc., anak perusahaan The Boeing Company. UAV didasarkan pada pesawat miniatur robot SeaScan Insitu yang dikembangkan untuk industri perikanan komersial.

"ScanEagle akan digunakan untuk melaksanakan patroli maritim, integrasi ISR (Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance)," tegasnya.

Sementara itu, ihwal upgrade peralatan Helikopter Bell 412 dengan nilai US$6,3 juta dibutuhkan TNI AL untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan meningkatkan kemampuan pertahanan negara. Nantinya Drone ScanEagle ini akan digunakan oleh TNI AL untuk kepentingan khusus.

"Kita hanya keluar dana sekitar Rp10 miliar untuk mengintegrasikan dan memastikan keamanan data dari peralatan ini dengan Alutsista lainnya. Nanti PT LEN yang akan bertugas untuk integrasikan," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid