sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Edhy Prabowo OTT KPK, Sekjen MUI: Tak punya hati nurani

Anwar merasa heran, para terduga koruptor telah berbuat tega dengan melakukan praktek lancung.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 25 Nov 2020 20:04 WIB
Edhy Prabowo OTT KPK, Sekjen MUI: Tak punya hati nurani

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Anwar Abbas mengaku sedih dan terkejut mendengar kabar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tertangkap operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Mengejutkan karena yang bersangkutan adalah seorang menteri dan menyedihkan karena ini suatu pertanda bahwa praktik korupsi di negeri ini benar-benar sudah luar biasa hebat, meluas dan ganasnya serta sudah seperti membudaya di dunia birokrasi," ujar Anwar, dalam keterangannya, Rabu (25/11).

Anwar mengaku heran para terduga koruptor telah berbuat tega dengan melakukan praktik lancung. "Apakah, mereka tidak punya hati nurani karena di tengah negeri ini dilanda wabah Covid-19, di mana negara sangat membutuhkan dana yang besar bagi membantu dan menolong orang yang sakit dan termiskinkan oleh pandemi," kata dia.

Para terduga koruptor, kata Anwar, begitu tega mencuri dan mengambil uang negara untuk memperkaya diri dan kelompoknya. Dia mempertanyakan, akan dibawa kemana negeri ini jika praktik KKN terus bertumbuh subur.

"Bukankah kita dulu melakukan reformasi 1998, karena kita sudah muak dengan praktik-praktik korupsi KKN, sehingga  kita sudah bertekad untuk memberantasnya sampai ke akarnya," ucap dia.

"Tetapi apa yang terjadi? Jangankan praktik KKN tersebut bisa kita basmi malah dia semakin meluas dan tumbuh dengan suburnya," imbuh Anwar.

Kendati demikian, Anwar menilai, Indonesia perlu memancangkan dan meneguhkan tekad untuk memberantas praktik lancung tersebut. "Untuk itu, langkah-langkah tegas dalam pemberantasan praktik KKN ini tentu jelas benar-benar harus menjadi perhatian," ucapnya.

Anwar juga menilai, prosedur pembuktian terbalik harus dilakukan. Selain itu, dia merasa terciptanya rasa kepercayaan publik terhadap para penyelenggara negara dan pemerintahan serta untuk memudahkan pekerjaan dari para penegak hukum di negeri turut dilakukan.

Sponsored

"Karena kalau tidak usaha untuk memberantas korupsi tampaknya akan mengalami kesulitan," tandas Anwar.

Sebagai informasi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Operasi dilakukan sekitar pukul 01.23 WIB Rabu (25/11), dini hari.

"Tadi pagi jam 01.23 (WIB) di Soetta. Ada beberapa staf dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi awak media, Rabu (25/11).

Menteri Edhy ditangkap terkait ekspor benih lobster. Hanya saja, informasi detail belum bisa disampaikan. "Berkait ekspor benur (benih lobster)," katanya.

KPK memilik waktu 1x24 jam untuk menentukan status penanganan perkara Edhy Prabowo, sebagaimana yang diatur dalam KUHAP.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid