sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Eijkman desak DKI Jakarta tingkatkan efisiensi PSBB hingga 80%

Daerah lain yang menerapkan PSBB seperti Jawa Tengah capaiannya masih sekitar 40%, sementara Jawa Timur 50%.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Minggu, 03 Mei 2020 16:01 WIB
Eijkman desak DKI Jakarta tingkatkan efisiensi PSBB hingga 80%

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta sangat efektif terutama dalam mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah demi menekan penularan Covid-19.

"Tadi pagi kami menganalisis ulang data dari pembatasan sosial di DKI dengan laporan kasusnya. Kami menggunakan data makro dari Google yang bisa kita akses itu ternyata proporsi penduduk yang tinggal di rumah itu selama bulan April ini sudah mencapai 60%, dan kasusnya pun turun cepat," kata Amin Soebandrio dalam diskusi virtual di Jakarta, Minggu (3/5).

Amin mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar dapat mempertahankan persentase penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah tersebut. Jangan sampai, capaian 60% ini justru malah turun.

Menurut Amin, Anies bahkan seharusnya meningkatkan efisiensi penerapan PSBB tersebut menjadi 70%-80% sehingga kasus Covid-19 di DKI Jakarta khususnya dapat selesai.

"Kalau perlu bisa ditingkatkan menjadi 70%-80% sehingga benar-benar akan terus melandai sebelum lebaran, semoga bisa, dan itu tidak mudah. Ini sangat tergantung pada masyarakatnya," kata dia.

Penerapan PSBB di Jakarta yang efektif, ditekankan Amin, harus menjadi contoh bagi daerah lain yang menerapkan langkah serupa.

Amin menuturkan daerah lain yang menerapkan PSBB seperti Jawa Tengah capaiannya masih sekitar 40%, sementara Jawa Timur 50%.

"Kita harapkan mereka meningkat 10% saja, itu sudah bagus. Yang kita lihat efek di DKI itu juga akan terjadi di beberapa wilayah lainnya," sebut Amin.

Sponsored

Pembatasan sosial berbasis komunitas yang dilakukan masyarakat secara mandiri juga merupakan langkah positif. Hal itu, kata Amin, akan mendukung efisiensi PSBB dan dapat mempercepat pemutusan mata rantai penularan Covid-19.

Amin menilai bahwa PSBB mestinya diterapkan secara nasional lantaran setiap daerah berpotensi menjadi lokasi atau wilayah penularan Covid-19.

"Sebelumnya kami berasumsi bahwa PSBB itu akan diterapkan secara nasional dan kemudian ada pengujian massal yang cukup kita bisa jangkau tetapi ternyata tidak," kata Amin.

Meski demikian, Amin meyakini, Covid-19 akan segera berakhir. Namun, hal itu akan sangat ditentukan oleh komitmen masyarakat dalam mencegah penularan. Semakin, patuh masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah, maka akan semakin mungkin dan cepat Covid-19 di Indonesia selesai.

"Sebenarnya bukan nggak pernah berakhir, tapi akan berakhir. Enggak tahu kapan. Tergantung masyarakat," imbuhnya.

Berita Lainnya
×
tekid