sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Curhat eks Kapolda Metro Jaya disebut terlibat kasus Novel Baswedan

TGPF diminta menjelaskan temuannya selama melakukan penyelidikan selama ini terkait kasus Novel Baswedan.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Minggu, 14 Jul 2019 19:10 WIB
Curhat eks Kapolda Metro Jaya disebut terlibat kasus Novel Baswedan

Mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen Pol Mochamad Iriawan, mengatakan tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya atas kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, selama ini telah berdampak kepada keluarganya.

"Kasihan keluarga saya, istri saya, anak saya, banyak yang bilang 'bapak kamu terlibat kasus penyiraman Novel'. Anak dan adik kandung saya sampai menangis. Itu namanya menjatuhkan nama baik saya," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule di Jakarta pada Minggu, (14/7).

Iwan menegaskan, dirinya siap melawan tuduhan yang dialamatkan pada dirinya itu. Termasuk soal kabar ia diperiksa oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan. Iwan membantah telah diperiksa oleh TGPF. Kedatangan TGPF yang menemuinya hanya untuk klarifikasi. 

“Pertemuan dengan TGPF dua bulan lalu di kantor saya di Lemhannas. Tapi saya bukan diperiksa, hanya klarifikasi atau ngobrol. Kalau diperiksa itu kan di-BAP, tetapi pertemuan saya dengan TGPF tidak ada pemeriksaan," ujar Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) itu. 

Dalam pertemuannya dengan TGPF, kata Iwan, dirinya mengaku tenang. Pasalnya, ia memang tidak mengetahui informasi apa-apa soal pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan.

“Saya tidak tahu apa-apa tentang pelaku penyiraman Novel, apalagi tahu pelakunya. Saya tidak ada sangkut-paut dengan kasus ini. Mungkin TGPF merasa saya tahu kasusnya Novel, saya bilang tidak tahu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Iwan Bule mengatakan, dirinya sempat ditanyai perihal pertemuan dengan Novel Baswedan oleh TGPF di Polda Metro Jaya. Namun demikian, Iwan Bule memastikan pertemuannya dengan Novel tersebut bukan membahas kasus penyiraman air keras.

"Saya diskusi masalah sinergitas Polri dan KPK dalam penanganan korupsi. Kala itu, Novel datang bersama Brigadir Arif, itu sahabatnya dia. Dia anak buah saya di Brimob Polda Metro Jaya, lewat dia akhirnya ketemu saya," kata Iwan Bule.

Sponsored

Iwan Bule menerangkan pertemuannya dengan Novel Baswedan kala itu juga terkait dengan penanganan kasus korupsi besar yang dapat masuk ke sektor-sektor yang belum bisa diungkap KPK. Misalnya kasus mafia pangan.

"Itu pertemuan kami di ruang kerja Kapolda Metro. Kemudian saya sempat ditanya (TGPF) kapan lagi pernah ketemu, saya jawab pernah ke rumahnya (Novel) diajak Arif karena lahiran anaknya Novel, nama anaknya Umar. Saya silaturahmi," ujar Iwan Bule.

Iwan Bule mengaku, dirinya memang sempat mengingatkan terkait dengan adanya ancaman kepada penyidik KPK. Peringatan tersebut disampaikan untuk seluruh penyidik KPK yang disampaikan lewat Novel Baswedan. Walau begitu, peringatan tersebut masih dalam konteks wajar.

"Nah, TGPF mempunyai asumsi bahwa saya ke rumah Novel itu memberi tahu nanti akan ada yang menganiayai, makanya diingatkan harus hati-hati. Mereka juga berasumsi bahwa saya tahu pelaku penyiraman Novel," tutur Iwan Bule.

Iwan karena itu menyarankan kepada tim TGPF, daripada berasumsi kepada dirinya TGPF mencari pelaku penyiraman Novel Baswedan dengan serius. Oleh Iwan, TGPF diminta menjelaskan temuannya selama melakukan penyelidikan selama ini.

"TGFP harusnya menjelaskan apa yang sudah dilakukan mulai dari TKP , temuan-temuan lain yang memberikan petunjuk kepada peristiwa itu , kendala-kendalanya sehingga TPGF belum bisa mengungkap atau menemukan fakta. Jelaskan dong ke publik," ujar Iwan Bule. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid